KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Bogor Ade Yasin (AY) sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pengurusan laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2021.
Total ada delapan tersangka yang ditetapkan KPK dalam kasus ini.
Sebagai pemberi:
- Ade Yasin, Bupati Bogor periode 2018-2023.
- Maulana Adam, Sekdis Dinas PUPR Kab. Bogor.
- Ihsan Ayatullah, Kasubid Kas Daerah BPKAD Kab. Bogor.
- Rizki Taufik, PPK pada Dinas PUPR Kab. Bogor.
Sebagai penerima:
- Anthon Merdiansyah, Pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat/Kasub Auditorat Jabar III/Pengendali Teknis.
- Arko Mulawan, Pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat/Ketua Tim Audit Interim Kab. Bogor.
- Hendra Nur Rahmatullah Karwita, Pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat/Pemeriksa.
- Gerri Ginajar Trie Rahmatullah, Pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat/Pemeriksa.
“Dengan telah dilakukannya pengumpulan berbagai informasi dan data terkait dugaan tindak pidana korupsi dimaksud, KPK selanjutnya melakukan penyelidikan dan menemukan adanya bukti permulaan yang cukup yang kemudian meningkatkan status perkara ini ke tahap penyidikan dengan mengumumkan tersangka,” kata Ketua KPK Firli Bahuri saat jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (28/04/2022) dini hari.
Mengikuti jejak kakaknya
Ironisnya, Ade Yasin ternyata mengikuti jejak kakaknya, Rachmat Yasin yang sudah lebih dulu ditangkap KPK.
Rachmat Yasin, juga terjaring OTT pada 7 Mei 2014 dan ditangkap saat menjabat sebagai Bupati Bogor.
Rachmat Yasin divonis 2 tahun 8 bulan penjara karena terbukti menerima gratifikasi.
Selain Ade Yasin, yang turut ditangkap dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jawa Barat dan pihak terkait lainnya karena ada dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap.
Siapa Ade Yasin?
Ade Yasin lahir pada 29 Mei 1968, tumbuh dan menempuh pendidikan di Bogor. Setelah lulus dari SMA PGRI 1 Bogor pada 1987, Ade melanjutkan kuliah di Universitas Ibnu Khaldun, serta S2 di Universitas Djuanda Bogor.
Perempuan 53 tahun tersebut memulai kariernya sebagai seorang advokat. Profesi itu dia jalani selama 9 tahun sampai 2009.
Ade Yasin pun terjun ke dunia politik dan masuk Partai Persatuan Pembangunan, serta berhasil masuk ke Komisi I DPRD Kabupaten Bogor pada 2010-2015.
Secara organisasi, Ade Yasin termasuk tokoh PPP di Bogor. Dia menjabat sebagai Ketua DPC PPP Kabupaten Bogor pada 2010-2015 dan menjadi Ketua DPW PPP Jawa Barat pada 2015-2020.
Ade terpilih menjadi Bupati Bogor pada Pilkada 2018 bersama wakilnya Iwan Setiawan.
Seharusnya jabatan itu dia emban hingga 2023. Namun, setahun sebelum jabatan berakhir, dia diringkus KPK.
Ade Yasin bersama yang lainnya, masih menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK. KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum Ade Yasin. (***)