TOBA – SEGARIS.CO — Sejumlah petani padi di berbagai daerah mengeluhkan keterbatasan alat pertanian yang tersedia saat musim panen.
Minimnya bantuan dari pemerintah, terutama alat seperti combine harvester (mesin pemanen), alat perontok padi, dan mesin pengering, membuat proses panen menjadi kurang efisien serta berisiko menimbulkan kerugian.
M Siahaan (52), seorang petani di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, mengungkapkan bahwa banyak petani masih bergantung pada metode manual karena keterbatasan alat modern.
“Kami kesulitan karena jumlah alat sangat terbatas. Jika menyewa, biayanya cukup tinggi, sementara hasil panen belum tentu mencukupi untuk menutup pengeluaran tersebut,” ujarnya kepada Segaris.co, Selasa (11/03/2025).
Selain keterbatasan jumlah, distribusi alat pertanian dari pemerintah juga dinilai kurang optimal.
Gunawan Simanjuntak, anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat, menyebutkan bahwa meskipun ada program bantuan, jumlah alat yang diberikan masih jauh dari kebutuhan di lapangan.
“Kami sering mengajukan permohonan, tetapi yang diterima hanya beberapa unit saja. Itu pun harus digunakan secara bergiliran dengan desa lain, sehingga tidak semua petani bisa langsung merasakan manfaatnya,” kata Gunawan.
Respons Dinas Pertanian
Menanggapi keluhan ini, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Toba, Jhonni Hutajulu, mengakui bahwa jumlah alat pertanian yang tersedia memang masih terbatas.
Namun, pihaknya berjanji terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menambah jumlah bantuan serta memastikan distribusi yang lebih merata.
“Kami memahami kebutuhan petani terhadap alat panen modern sangat tinggi. Kami juga telah menyiapkan beberapa alat yang dapat digunakan oleh kelompok tani atau petani individu dengan mengajukan permohonan ke Dinas Pertanian,” jelasnya.
Jhonni menambahkan bahwa sejumlah alat pertanian saat ini tersedia di workshop Lambouw, termasuk traktor roda empat untuk pengolahan tanah.
Namun, keterbatasan jumlah masih menjadi kendala, karena beberapa unit sedang dalam perbaikan.
Para petani berharap pemerintah segera menambah jumlah alat pertanian dan mempercepat distribusinya. Dengan dukungan yang lebih optimal, mereka yakin hasil panen dapat meningkat, sehingga kesejahteraan petani pun lebih terjamin. [Paber Simanjuntak/***]