SAMOSIR – SEGARIS.CO — Sebuah proyek pembangunan penahan jalan nasional di Desa Huta Ginjang, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, mengalami amblas, menyebabkan terputusnya akses utama yang menghubungkan Kecamatan Simanindo, Onan Runggu, dan Ronggur Nihuta.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat, mengingat jalur tersebut merupakan infrastruktur vital bagi aktivitas sehari-hari.
Dugaan awal mengarah pada kurangnya penerapan metode konstruksi yang tepat, sehingga struktur jalan tidak mampu bertahan.
Distribusi air bersih di Desa Hatoguan masih bermasalah, warga minta pemerintah bertindak
Padahal, proyek yang dikerjakan pada tahun 2024 ini menghabiskan anggaran sekitar Rp7 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun, meski pendanaan cukup besar, kualitas pekerjaan dipertanyakan.
Seorang warga setempat, NR Sitohang, yang memiliki pengalaman dalam bidang pengamanan jalan, menilai proyek ini kurang diawasi dengan baik.
“Sepertinya pekerjaan ini tidak memiliki pondasi yang kuat, seperti bore pile dan pile cap yang seharusnya menjadi dasar konstruksi,” ujarnya dalam wawancara dengan Segaris.co, Rabu (29/01/2025).
Dampak dari amblasnya jalan ini cukup signifikan bagi warga setempat, terutama dalam hal mobilitas dan distribusi logistik.
Masyarakat berharap pemerintah pusat segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan ini.
‘Mereka juga khawatir bahwa kegagalan proyek ini dapat mencoreng citra pemerintah dalam pengembangan Samosir sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN), sebagaimana yang dicanangkan pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi kepada pihak rekanan proyek yang dikelola oleh kontraktor bermarga Sianturi masih belum membuahkan hasil.
Pihak berwenang diharapkan segera memberikan penjelasan resmi serta langkah konkret untuk menyelesaikan persoalan ini. [Hatoguan Sitanggang/***]