SAMOSIR — SEGARIS.CO — Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Desa Hatoguan, Kecamatan Palipi, Kabupaten Samosir, yang dibangun sejak 2009, kembali menjadi sorotan setelah proyek serupa dilakukan pada 2023.
Alih-alih memperbaiki akses air bersih, pembangunan terbaru justru memunculkan masalah distribusi yang dirasakan sebagian warga, khususnya di Dusun 2 dan Dusun 3.
Desa Hatoguan terdiri dari tiga dusun dengan total 243 kepala keluarga (KK). Pada awal pembangunan SPAM 2009, seluruh dusun sempat menikmati aliran air bersih.
Namun, kondisi ini mulai berubah seiring waktu. Sebagian wilayah di Dusun 1 yang berada di atas jalan raya masih menikmati aliran air, sedangkan warga di bawah jalan raya mendapat pasokan langsung dari Danau Toba.
Konflik tanah di Samosir: Darma Ambarita keluhkan penggalian di sekeliling RUMAH WARISAN
Ironisnya, pembangunan SPAM tahun 2023 yang diharapkan dapat meningkatkan akses air bersih untuk semua warga malah menciptakan kendala baru.
Warga Dusun 2, meskipun lokasinya lebih dekat dengan sumber SPAM, kini kesulitan mendapatkan air. Masalah ini terjadi akibat ketidakseimbangan kapasitas pipa.
Pipa keluar menuju Dusun 1 memiliki ukuran lebih besar, yakni 3 inci dengan panjang 2,5 kilometer, sedangkan pipa masuk dari sumber mata air Pangaribuan berukuran lebih kecil, hanya 2,5 inci dengan jarak 7 kilometer.
Akibatnya, tekanan air ke Dusun 2 menjadi lemah, mengganggu aliran air ke rumah-rumah warga.
R. Sinaga (54), warga Dusun 2, mengungkapkan bahwa sebelumnya aliran air di wilayahnya lancar, tetapi kondisi berubah drastis setelah pembangunan pipa baru.
“Kami sebelumnya menikmati air dengan lancar, tetapi setelah pipa untuk Dusun 1 diperbesar, aliran ke Dusun 2 menjadi tidak lancar, meskipun lokasi kami lebih dekat dengan sumber SPAM,” ujarnya kepada Segaris.co, Selasa (28/01/2025).
Selain aliran yang tersendat, kualitas air juga menjadi keluhan.
“Air yang masuk ke rumah sering membawa batu kecil dan pasir karena pipa SPAM tidak dilengkapi filter. Lumpur sering mengendap dan sangat mengganggu,” katanya.
Warga Dusun 2 berharap pemerintah Kabupaten Samosir segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan permasalahan ini.
“Kami memohon perhatian dari Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom, agar masalah distribusi air di desa kami segera diatasi, sehingga kami bisa kembali menikmati air bersih dengan lancar,” pinta Sinaga.
Hingga berita ini diturunkan, warga Desa Hatoguan masih menanti solusi dari pemerintah setempat.
Peningkatan kapasitas sistem distribusi serta pemasangan filter air menjadi kebutuhan mendesak agar seluruh warga dapat merasakan manfaat SPAM secara optimal. [Sri Intan Sinaga/***]