TOBA — SEGARIS.CO — Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional dan modern mengalami lonjakan signifikan.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama mereka yang mengandalkan pengeluaran harian untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Berdasarkan pantauan Segaris.co di beberapa pasar tradisional, harga beras naik hingga 10% dibandingkan bulan lalu.
Cabai merah mengalami lonjakan drastis hingga 20%, dari Rp30.000 per kilogram menjadi Rp50.000 per kilogram.
Tak hanya itu, harga ayam potong, andaliman, dan telur ayam juga mengalami kenaikan sekitar 8%.
Peningkatan harga ini diperkirakan terus berlanjut hingga awal Januari 2025, seiring tingginya permintaan untuk kebutuhan perayaan.
“Biasanya harga sembako memang naik menjelang Natal dan Tahun Baru, tapi kali ini kenaikannya cukup terasa. Kami, para ibu rumah tangga, harus pintar-pintar mengatur pengeluaran karena banyak kebutuhan anak-anak yang juga harus dipenuhi,” ujar br Simangunsong, seorang pedagang nasi yang ditemui di Pasar Balairong Balige, Rabu (18/12/2024).
Pemerintah Kabupaten Toba melalui Dinas Koperindag mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menghindari aksi panic buying.
Pemerintah juga berkomitmen memantau distribusi dan pasokan bahan pokok, serta menggelar operasi pasar untuk menekan lonjakan harga.
Namun, bagi sebagian warga, langkah ini belum sepenuhnya meredakan kekhawatiran.
“Biasanya menjelang Nataru bisa belanja banyak, tapi tahun ini harus lebih hemat,” ungkap Marintan, seorang ibu rumah tangga.
Senada dengan itu, Marini Tambunan, seorang pedagang sayur-mayur, menyebut kenaikan harga ini akan terus berlanjut.
“Harga sembako pasti masih akan naik, terutama dua hari menjelang Natal,” katanya.
Kenaikan harga kebutuhan pokok ini menjadi tantangan besar, baik bagi masyarakat maupun pemerintah, dalam menjaga stabilitas ekonomi menjelang momen besar akhir tahun.
Masyarakat diharapkan tetap bijak dalam berbelanja untuk mengurangi dampak tekanan harga.[Paber Simanjuntak/***]