oleh | INGOT SIMANGUNSONG
BADAN Urusan Logistik (Bulog) adalah lembaga yang memiliki sejarah panjang dalam perekonomian Indonesia, khususnya dalam mengatur distribusi dan ketahanan pangan.
Sejak didirikan pada masa Orde Baru, Bulog telah memainkan peran penting dalam stabilitas harga pangan dan menjaga keberlangsungan distribusi barang-barang kebutuhan pokok.
Meskipun pada beberapa waktu kemudian peranannya mengalami perubahan, Bulog tetap menjadi aktor kunci dalam perekonomian Indonesia.
Tulisan ini akan membahas sejarah berdirinya Bulog, prestasi gemilang yang dicapainya pada masa Orde Baru, serta alasan yang mendorong Prabowo Subianto untuk membangkitkan kembali lembaga ini dalam konteks kebijakan pangan nasional.
Sejarah berdirinya Bulog
BADAN Urusan Logistik (Bulog) didirikan pada tanggal 20 Januari 1967 berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 4/1967.
Keberadaan Bulog pada awalnya bertujuan untuk mengatur dan mengelola pengadaan serta distribusi kebutuhan pokok, seperti beras, minyak, gula, dan lainnya.
Pembentukan Bulog ini merupakan respons terhadap krisis pangan yang melanda Indonesia pasca – Independence, terutama setelah pergolakan politik dan ekonomi yang terjadi pada dekade 1960-an.
Pada masa Orde Baru, Presiden Soeharto menganggap bahwa ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama yang harus dijaga untuk mendukung stabilitas sosial dan politik di Indonesia.
Oleh karena itu, Bulog diberi tugas penting untuk menjaga stabilitas harga pangan serta memastikan distribusi pangan yang merata di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil.
Pemerintah Orde Baru juga memberdayakan Bulog dengan kewenangan untuk melakukan pengadaan dan pengelolaan stok pangan secara langsung, termasuk membeli hasil produksi pertanian dalam negeri untuk mencegah terjadinya kelangkaan dan lonjakan harga.
Peranan Bulog pada masa Orde Baru
PADA masa Orde Baru, Bulog memiliki peranan yang sangat vital dalam perekonomian Indonesia. Beberapa fungsi utama yang dijalankan oleh Bulog pada masa tersebut adalah sebagai berikut:
a. Stabilisasi harga pangan
SALAH satu tugas utama Bulog pada masa Orde Baru adalah menjaga kestabilan harga pangan di pasar domestik.
Bulog berperan sebagai lembaga yang bertanggung jawab untuk menyerap hasil produksi pangan dari petani, terutama beras, untuk kemudian mendistribusikan hasil tersebut ke pasar.
Dengan cara ini, Bulog dapat menghindari fluktuasi harga yang terlalu tinggi atau rendah, yang dapat merugikan petani maupun konsumen.
b. Penyediaan pangan selama krisis
DI tengah-tengah krisis ekonomi pada masa Orde Baru, Bulog berperan penting dalam menjamin pasokan pangan yang cukup bagi seluruh masyarakat.
Ketika terjadi gagal panen atau krisis pangan di suatu daerah, Bulog dapat segera mengirimkan bantuan berupa beras atau bahan pangan lainnya ke daerah yang membutuhkan.
Hal ini menunjukkan fleksibilitas Bulog dalam merespons dinamika pasar dan kebutuhan pangan di seluruh Indonesia.
c. Pengelolaan pangan nasional
SEBAGAI lembaga yang berwenang mengatur distribusi pangan di Indonesia, Bulog memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola stok pangan nasional.
Dalam hal ini, Bulog bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah dan sektor swasta untuk memastikan bahwa pasokan pangan selalu tersedia dalam jumlah yang cukup.
Sebagai lembaga yang diamanatkan untuk mengatur ketahanan pangan negara, Bulog tidak hanya berfokus pada distribusi pangan, tetapi juga pengaturan kebijakan terkait pengadaan, produksi, dan impor pangan.
d. Peran Bulog dalam pembangunan sosial
SELAIN peran ekonominya, Bulog juga berperan dalam pembangunan sosial di Indonesia.
Program-program bantuan pangan yang disalurkan oleh Bulog pada masa Orde Baru membantu masyarakat miskin dan rentan yang kesulitan memperoleh pangan.
Salah satu contoh nyata adalah program Beras untuk Rakyat Miskin (Raskin) yang diluncurkan pada akhir 1990-an sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.
4. Prestasi gemilang Bulog padaasa Orde Baru
DI bawah pengelolaan yang kuat dari pemerintah Orde Baru, Bulog mencapai berbagai prestasi gemilang dalam mengelola ketahanan pangan nasional.
Beberapa prestasi yang menonjol antara lain:
a. Ketahanan pangan yang stabil
PADA masa Orde Baru, Indonesia berhasil mencapai ketahanan pangan yang relatif stabil, terutama dalam komoditas beras.
Dengan adanya Bulog yang melakukan pengelolaan yang baik terhadap produksi beras nasional, Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan domestik, tetapi juga mengekspor beras ke negara-negara lain.
Bulog mengatur pasokan dan distribusi pangan dengan efektif, sehingga mencegah terjadinya kelaparan atau kekurangan pangan yang meluas.
b. Program distribusi yang efisien
BULOG berhasil mendistribusikan pangan ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan ke daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh pasar bebas.
Dalam kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, tugas ini sangat menantang, namun Bulog berhasil mengelola distribusi pangan dengan efisien melalui jaringan logistik yang kuat.
c. Stabilisasi harga pangan
MELALUI kebijakan pengadaan pangan yang sistematis dan terencana, Bulog berhasil menstabilkan harga pangan di pasar.
Hal ini penting dalam mencegah inflasi yang dipicu oleh lonjakan harga pangan, serta membantu menjaga daya beli masyarakat.
Prabowo Subianto dan kebangkitan kembali Bulog
SETELAH berakhirnya Orde Baru dan pada masa pemerintahan yang lebih terbuka, Bulog mengalami penurunan peran, terutama dengan adanya perubahan kebijakan pasar bebas dan deregulasi ekonomi.
Namun, beberapa tahun terakhir ini, Bulog kembali menjadi sorotan, terutama setelah Prabowo Subianto diangkat menjadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju pada 2019.
Prabowo, yang sebelumnya dikenal memiliki perhatian besar terhadap ketahanan pangan dan sektor pertanian, mulai mendorong kebangkitan kembali Bulog untuk memainkan peran yang lebih besar dalam sektor logistik pangan nasional.
Menghadapi krisis pangan global
SALAH satu faktor yang mendorong Prabowo Subianto untuk membangkitkan kembali Bulog adalah meningkatnya ketidakpastian dalam pasokan pangan global.
Krisis pangan yang dipicu oleh berbagai faktor, seperti perubahan iklim, pandemi, dan gejolak politik internasional, membuat Indonesia perlu memastikan ketahanan pangan yang lebih baik.
Dalam konteks ini, Bulog diharapkan dapat mengelola stok pangan lebih efektif dan melakukan intervensi pasar ketika terjadi kelangkaan atau lonjakan harga.
Meningkatkan efisiensi distribusi pangan
PRABOWO melihat potensi Bulog dalam mengoptimalkan distribusi pangan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah-daerah yang lebih terpencil.
Dengan infrastruktur logistik yang dimiliki Bulog, badan ini memiliki kapasitas untuk memastikan bahwa pangan yang ada dapat didistribusikan secara merata, menghindari terjadinya kelangkaan atau pemborosan.
Mendukung kemandirian pangan
PRABOWO juga berpendapat bahwa untuk mencapai kemandirian pangan, Indonesia perlu meningkatkan produksi pangan domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Bulog, yang memiliki jaringan yang luas di sektor pertanian, dapat membantu pemerintah untuk memperkuat sektor ini, baik dari sisi produksi maupun distribusi.
Program-program seperti penyerapan hasil pertanian petani lokal dan pengadaan pangan yang berbasis pada potensi daerah akan mendorong sektor pertanian Indonesia menuju kemandirian pangan.
Bulog memiliki peranan penting dalam sejarah pembangunan ekonomi Indonesia, khususnya dalam sektor ketahanan pangan.
Pada masa Orde Baru, Bulog memainkan peran utama dalam mengatur stabilitas harga pangan, distribusi yang merata, serta menjaga ketahanan pangan negara.
Meskipun sempat mengalami penurunan peran di masa reformasi, kebangkitan kembali Bulog di bawah Prabowo Subianto menunjukkan bahwa lembaga ini masih memiliki relevansi dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan Indonesia di era modern.
Dengan kebijakan yang tepat dan pengelolaan yang efisien, Bulog diharapkan dapat kembali memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Penulis, INGOT SIMANGUNSONG, pimpinan redaksi Segaris.co