SIMALUNGUN — SEGARIS.CO — Dalam sebuah kampanye di Nagori Simpang Raya Dasma, Kecamatan Panei, H. Anton Achmad Saragih menyampaikan pesan yang menyentuh hati banyak orang.
Ia berbicara tentang peran seorang ibu dan kekuatan doa yang tidak mengenal batas waktu dan ruang.
“Ibu saya, boru Sembiring, sudah tiada. Namun, saya percaya doa-doanya terus menyertai setiap langkah saya hingga hari ini,” ujarnya dengan suara bergetar, mengingatkan bahwa ibu adalah anugerah terbesar yang dimiliki setiap manusia.
Kepada warga yang hadir, H. Anton berpesan agar mereka yang masih memiliki ibu tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menunjukkan cinta.
“Peluk ibu kalian, cium tangannya, dan mintalah doanya. Doa seorang ibu adalah kekuatan luar biasa yang mampu membuka pintu-pintu keberkahan,” katanya, disambut dengan keharuan dari para pendengar.
Ia juga berbagi kenangan terakhir bersama ibunya, yang selalu menjadi pengingat dalam hidupnya.
“Sebelum beliau berpulang, beliau berkata, ‘Nak, jangan pernah lelah berbuat baik. Dunia ini sementara, tapi kebaikan akan jadi bekal yang abadi.’ Pesan itu saya pegang erat hingga saat ini,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Pernyataan H. Anton mengundang renungan mendalam bagi mereka yang hadir.
Ia menegaskan bahwa sosok ibu adalah sumber cinta dan doa yang tidak pernah putus, bahkan setelah kepergiannya. Kehadirannya adalah berkah, sementara kepergiannya meninggalkan warisan kasih yang abadi.
“Waktu bersama ibu tidak bisa diulang. Jangan sia-siakan kesempatan itu. Ingatlah, doa ibu adalah harta yang paling berharga bagi seorang anak,” tutupnya penuh haru.
Pesan ini menggema di hati para warga, mengingatkan betapa pentingnya menghargai dan memuliakan ibu, sosok yang senantiasa menjadi perantara keberkahan dalam kehidupan. [Samsudin Harahap/***]