Jurnalis | Antoni Antra Pardosi
BENCANA longsor akibat hujan deras, kembali terjadi di Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Toba, Minggu (17/04/2022), subuh sekira pukul 05.00 WIB.
Longsor terjadi di dua titik berjarak 400 meter sehingga masing-masing menutupi badan jalan, kurang lebih 2 kilometer dari Pasar Parsoburan ke titik longsor terdekat.
Akibat kejadian itu 3 unit kendaraan roda empat terjebak di antara kedua longsoran, dan arus lalu lintas dari Parsoburan ke Toba dan sebaliknya, juga terputus.
Tidak menunggu lama, sejumlah warga Parsoburan didampingi camat, lurah, dan petugas damkar bergotong royong menyingkirkan material longsor, sehingga 5 jam kemudian arus lalu lintas kembali normal.
Meski begitu, masyarakat Parsoburan tetap was-was atas kondisi medan usai bencana tersebut.
Dinding lereng yang koyak di atas dan bawah badan jalan dikhawatirkan kembali longsor, terutama karena musim penghujan sulit diprediksi kapan berakhir.
Rawan longsor dan truk kelebihan tonase
Ruas jalan provinsi sepanjang 4 kilometer di kedua lokasi, menurut warga memang rawan, dan sudah beberapa kali longsor, terutama pada musim penghujan.
Faktor penyebabnya, berdasarkan pengamatan Segaris. co, antara lain adalah, adanya saluran irigasi persis di atas sepanjang badan jalan.
Jalan sempit berkelok menyisir jurang kedalaman 40 meter, juga rawan longsor akibat akumulasi tekanan kendaraan yang lalu lalang, terutama banyak di antaranya adalah truk-truk yang kelebihan tonase.
Sebenarnya, dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah titik di jalur tersebut juga sudah memperlihatkan pertanda akan longsor. Tinggal menunggu waktu.
Baca juga: Hujan 4 Jam, Dusun Nansau Toba dilanda longsor, satu korban meninggal dan 2 terluka
“Mestinya tidak didiamkan. Harus ada antisipasi secepatnya dari pihak terkait, ” kata Untung Pardosi, menujukan imbauannya kepada pemerintah, dalam hal ini Bina Marga Sumatera Utara.
Sebagaimana diketahui, ruas jalan lokasi longsor adalah bagian dari jalan provinsi yang terhubung ke dua kecamatan tetangga, Borbor, dan Nansau.
Apabila dalam waktu dekat jalan provinsi tapal batas Toba di Sibaning, Nansau, tembus sepanjang 12 kilometer ke Kabupaten Labuhanbatu Utara, dengan sendirinya jalan ini akan menjadi poros penting menunjang mobilitas masyarakat dan kegiatan perekonomian kawasan.
Bencana beruntun
Inilah kali kedua bencana longsor yang terjadi di Habinsaran akibat tingginya curah hujan di daerah ini, dalam sepekan terakhir.
Sebelumnya, bencana serupa juga menimpa tembok penahan tanah Gereja Katolik Santo Yoseph Paroki Parsoburan, Senin (11/04/2022).
Pada waktu berdekatan, longsor juga terjadi di kecamatan terdekat Nansau, yang menelan satu korban meninggal dan 2 terluka, kakak beradik dalam sekeluarga. (***)
Baca juga: Gereja Katolik Paroki Parsoburan Toba Riskan Terancam Longsor