catatan | ingot simangunsong
MUNDUR itu, keputusan untuk mengambil posisi ke arah belakang atau berada di belakang. Biasanya terjadi, karena ada sesuatu yang sangat luar biasa (dari sosok/figur), yang akan menggantikan posisi yang harus MUNDUR.
Pergeseran dengan MUNDUR itu, dapat terjadi karena dua hal, yakni kesadaran sendiri atau memang sudah waktunya. Kemudian, boleh jadi karena sebuah tekanan yang cukup berat, sehingga harus dimundurkan (pemaksaan pergantian posisi).
Terkait mundurnya, Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum DPP Partai Golkar, apakah karena kesadaran sendiri (sesuai masa bakti) atau karena dimundurkan, hanya dialah yang mengetahui sebab musababnya.
Bilmar Sidabutar bukan orang pertama diberhentikan dari PNS Samosir
Bagi awam, yang terpantul atau memantul, adalah berbagai bentuk decakan, seperti kaget (kenapa begitu tiba-tiba), dan kuatnya nuansa politik.
Jika mengacu pada kerja-kerja politik yang sudah dijalankan Airlangga Hartarto sebagai pimpinan tertinggi partai politik berlambang POHON BERINGIN itu, yakni di gelaran pemilihan Presiden/Wakil Presiden RI (dan Prabowo – Gibran menang) serta di pemilihan legislatif (DPR RI/provinsi/kabupaten/kota), suara Golkar mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Jika melihat proses di atas, tidaklah ada alasan bagi Airlangga Hartarto untuk mundur, apalagi dimundurkan. Jadi, sangat, sangat dan sangat di luar dugaan, tidak hanya bagi masyarakat awam, juga yang utama bagi para kader partai.
Ya…. begitulah politik, layaknya seperti main petak umpet, di mana kebenaran selalu hilang dalam permainan kekuasaan.
Ya…. begitulah politik, ketika dimiripkan dengan permainan catur, maka si pemilik kekuasaan akan mengatur langkah lawan politik menjadi kuda yang hanya bisa bergerak dalam satu arah, mundur atau di-MUNDUR-kan.
Kalau pun harus dimajukan, hanya untuk satu tugas, yakni MENGGERTAK, atau MEMAKAN (dimakan) teman sendiri atau lawan politik.
Kalimat manis pun disampaikan Airlangga Hartarto, terkait pengunduran dirinya.
“Saya Airlangga Hartarto, setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan datang terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua Umum DPP Partai Golkar,” ujar Airlangga dalam video yang sudah tersebar di sejumlah media sosial facebook, youtube dan lainnya.
Orang bijak seringkali menyampaikan bahwa politik itu adalah panggung sandiwara, di mana para pemainnya sama-sama ingin menjadi pemeran utama.
Airlangga Hartarto pun, telah meninggalkan peran utamanya di Partai Golkar berlambang pohon beringin itu.
Anekdotnya, pohon beringin berusia tua itu, sangat dibutuhkan para tukang kayu, karena nilai tawarnya sudah sangat tinggi dan semakin sexy.
So.. whats next? Wait and see!!!
Pematangsiantar, 12 Agustus 2024
Penulis, Ingot Simangunsong, adalah pimpinan redaksi Segaris.co