PEMATANGSIANTAR – SEGARIS.CO – ETHIOPIA adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang memiliki sejarah yang tidak terputus dari zaman kuno hingga saat ini.
Sejak awal sejarah tertulisnya, Ethiopia telah menjadi pusat peradaban di Afrika Timur.
Kerajaan Aksum, yang berdiri sekitar abad ke-1 Masehi, merupakan salah satu kekuatan besar dunia kuno.
Kerajaan ini dikenal dengan kehebatannya dalam perdagangan internasional, budaya yang maju, serta pengaruh agama Kristen yang mulai menyebar di wilayah ini pada abad ke-4.
Abad Pertengahan
Setelah runtuhnya Kerajaan Aksum, Ethiopia mengalami periode fragmentasi politik dan berbagai dinasti berkuasa di berbagai wilayah.
Meski begitu, identitas budaya dan agama Kristen tetap menjadi inti dari masyarakat Ethiopia.
Pada abad ke-13, Dinasti Solomonid berhasil menyatukan Ethiopia kembali dan memerintah hingga abad ke-20.
Masa Modern
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Ethiopia menjadi salah satu dari sedikit negara di Afrika yang berhasil mempertahankan kemerdekaannya dari kolonialisme Eropa.
Kemenangan penting dalam Pertempuran Adwa pada tahun 1896 melawan Italia menandai kebanggaan nasional Ethiopia dan membangun reputasi internasionalnya.
Masa Kontemporer
Pada tahun 1974, kekaisaran Ethiopia digulingkan oleh kudeta militer, yang menandai awal periode pemerintahan Derg yang berhaluan komunis.
Periode ini penuh dengan konflik dan kelaparan hingga akhirnya pemerintahan Derg digulingkan pada tahun 1991 oleh Front Pembebasan Rakyat Tigray dan sekutunya.
Ethiopia yang Maju
Sejak awal 2000-an, Ethiopia telah mengalami transformasi ekonomi yang signifikan.
Pemerintah Ethiopia fokus pada pembangunan infrastruktur, modernisasi pertanian, dan pengembangan industri manufaktur.
Pertumbuhan ekonomi yang pesat telah mengurangi kemiskinan secara signifikan dan meningkatkan kualitas hidup banyak warganya.
Beberapa faktor kunci yang berkontribusi pada kemajuan Ethiopia termasuk investasi besar-besaran dalam proyek infrastruktur seperti jalan raya, kereta api, dan pembangkit listrik tenaga air.
Addis Ababa, ibu kota Ethiopia, telah berkembang menjadi pusat ekonomi dan diplomatik yang penting di Afrika.
Selain itu, sektor pariwisata juga mengalami pertumbuhan pesat dengan daya tarik wisata sejarah dan budaya yang kaya, termasuk situs warisan dunia UNESCO seperti Gereja Batu Lalibela dan Taman Nasional Simien.
Perbandingan dengan Indonesia
Ethiopia sekarang sering dibandingkan dengan Indonesia dalam hal kemajuan ekonomi dan pembangunan.
Meski Indonesia telah lama dikenal sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Ethiopia kini dianggap sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.
Faktor yang membedakan Ethiopia termasuk fokusnya pada pembangunan infrastruktur besar-besaran dan keberhasilannya dalam mengundang investasi asing yang besar.
Sementara itu, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mengatasi korupsi dan inefisiensi birokrasi yang sering menghambat percepatan pembangunan.
Secara keseluruhan, Ethiopia telah menunjukkan bahwa dengan kebijakan yang tepat dan komitmen terhadap pembangunan, sebuah negara dapat bangkit dari masa-masa sulit dan mencapai kemakmuran yang lebih besar. [Ingot Simangunsong/*]