SAMOSIR – SEGARIS.CO.- Di bawah kepemimpinan Bupati Vandiko Timotius Gultom, Pemerintah Kabupaten Samosir telah melobi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Pendidikan untuk pembangunan SMA Unggulan di Sianjur Mula-mula.
Informasi ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan, Jonson Gultom, kepada Sergaris.co pada Jumat 14 Juni 2024.
Menurut Jonson Gultom, survei lapangan telah dilakukan dan sekitar empat hektar lahan telah diusulkan untuk pembangunan SMA Unggulan di Samosir.
Proses ini didukung masyarakat setempat, tokoh masyarakat, kepala desa, dan anggota DPRD daerah tersebut.
“Selain meningkatkan kualitas pendidikan, peserta didik juga dapat belajar tentang sejarah dan budaya daerah ini, yang merupakan titik nol peradaban Si Raja Batak dengan berbagai situs bersejarah seperti Batu Hobon,” ujar Jonson yang berharap lahan yang tersedia dapat digunakan untuk membangun fasilitas yang memadai bagi SMA Unggulan di Samosir.
Saat ini, diharapkan dukungan dari Dinas Pendidikan Sumatera Utara untuk mewujudkan impian ini.
Kepala SMA Negeri Sianjur Mula-mula, Mahondang Sitanggang, membenarkan bahwa beberapa pertemuan telah dilakukan dengan tokoh masyarakat baik dari perantau maupun yang tinggal di daerah ini untuk mendukung pembangunan SMA Unggulan.
“Kami bersama para tokoh masyarakat dan kepala desa se-Kecamatan Sianjur Mula-mula telah mengadakan rapat resmi agar usulan ini dapat terealisasi tahun ini,” harap Mahondang.
Jika terealisasi, pembangunan ini akan menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Samosir, menyamai daerah lain yang telah memiliki sekolah unggulan.
Anggota DPRD dari Fraksi Golkar, Joni Sagala, yang juga asli putra Kecamatan Sianjur Mula-mula, menegaskan bahwa masyarakat telah mengusulkan lokasi pembangunan SMA Unggulan tersebut.
“Kami siap membantu mematangkan lahan untuk mendukung Dinas Pendidikan dalam mewujudkan pembangunan SMA Unggulan di Samosir. Ini adalah keinginan masyarakat demi meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini,” ujar Joni.
Ia juga menambahkan bahwa meski SMA Unggulan dibangun, sekolah reguler tetap bisa berdiri karena lahan yang tersedia cukup luas.
“Mudah-mudahan usulan ini dapat menjadi perhatian pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Samosir,” kata Joni. [Hatoguan Sitanggang/***]