PEMATANGSIANTAR – SEGARIS.CO – Setiap tahun pada tanggal 15 Juni, dunia memperingati Hari Demam Berdarah atau Dengue Day.
Hari ini dicanangkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya demam berdarah, penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Peringatan ini juga bertujuan untuk mendorong tindakan preventif dan pengendalian vektor guna mengurangi insidensi penyakit ini di berbagai belahan dunia.
Latar Belakang Hari Demam Berdarah
Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang endemik di daerah tropis dan subtropis, termasuk di Indonesia.
Penyakit ini dapat menyebabkan gejala mulai dari demam tinggi, nyeri otot dan sendi, hingga pendarahan yang berpotensi fatal jika tidak ditangani dengan tepat.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahunnya terdapat sekitar 390 juta kasus infeksi dengue di seluruh dunia, dengan 96 juta di antaranya menunjukkan gejala klinis.
Pentingnya Kesadaran dan Pencegahan
Hari Demam Berdarah bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengambil langkah-langkah preventif untuk mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:
Menguras dan Menutup Tempat Penampungan Air: Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di air yang tergenang.
Oleh karena itu, menguras bak mandi, menutup wadah air, dan memastikan tidak ada air yang tergenang di sekitar rumah sangat penting.
Menggunakan Obat Nyamuk dan Kelambu: Menggunakan obat nyamuk dan tidur di bawah kelambu dapat melindungi diri dari gigitan nyamuk, terutama pada pagi dan sore hari ketika nyamuk Aedes aegypti paling aktif.
Menjaga Kebersihan Lingkungan: Membersihkan lingkungan sekitar rumah dari sampah yang dapat menampung air hujan, seperti kaleng bekas, botol, dan ban, juga membantu mengurangi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Upaya Pemerintah dan Organisasi Kesehatan
Pemerintah dan berbagai organisasi kesehatan, baik lokal maupun internasional, terus berupaya untuk mengendalikan penyebaran demam berdarah melalui berbagai program dan kampanye.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan rutin melakukan kampanye pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan.
Selain itu, penelitian dan pengembangan vaksin dengue juga terus dilakukan untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat.
Salah satu vaksin yang telah disetujui penggunaannya adalah Dengvaxia, yang dapat memberikan perlindungan terhadap empat jenis virus dengue.
Hari Demam Berdarah pada 15 Juni adalah momentum penting untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian demam berdarah.
Dengan langkah-langkah sederhana namun efektif, kita dapat bersama-sama mencegah penyebaran penyakit ini dan melindungi kesehatan diri sendiri serta keluarga.
Mari kita jadikan Hari Demam Berdarah sebagai pengingat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan berperan aktif dalam memerangi demam berdarah. [Ingot Simangunsong/***]