SAMOSIR – SEGARIS.CO – Belakangan ini, beredar informasi bahwa pupuk bersubsidi langka di Kabupaten Samosir.
Menanggapi isu tersebut, Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom, akhirnya angkat bicara.
Ia menegaskan bahwa tidak ada kelangkaan pupuk bersubsidi di Samosir. Bahkan, menurut data dari distributor, sebanyak 400 ton pupuk tidak ditebus oleh kelompok tani pada tahun sebelumnya.
Pernyataan ini disampaikan oleh Vandiko Timotius pada Jumat (07/06/2924) saat memberikan bantuan secara simbolis berupa pupuk organik dan alat-alat pertanian di kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir.
Ia juga menekankan bahwa selama kelompok tani memiliki RDKK dan terdaftar di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir, mereka dipastikan mendapatkan pupuk bersubsidi dan pupuk organik cair.
Pada kesempatan tersebut, Vandiko mengingatkan bahwa pada tahun 2023, pupuk bersubsidi sebanyak 400 ton masih tertahan di gudang distributor karena tidak ditebus oleh kelompok tani.
Ini menunjukkan adanya kelemahan dalam komunikasi antara kelompok tani dan dinas terkait.
Acara penyerahan pupuk organik cair dan alsintan prapaen kepada kelompok tani berjalan lancar.
Vandiko meminta agar bantuan yang diberikan dijaga dan dirawat dengan baik, serta mengingatkan bahwa pupuk organik cair yang disalurkan telah mendapatkan sertifikasi.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah provinsi dan Kementerian Pertanian dalam meningkatkan perekonomian, khususnya untuk petani di daerah tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten, Tiur Gultom, menyampaikan bahwa pupuk dari bahan baku enceng gondok telah lolos uji mutu dari Kementerian Pertanian dan layak untuk digunakan.
Tiur juga menambahkan bahwa pupuk yang berlebih dari satu kecamatan bisa dipindahkan ke kecamatan lain yang membutuhkan.
Pada tahun ini, masih ada 13 ton pupuk yang belum ditebus oleh kelompok tani. Ini menjadi catatan penting bagi semua pihak.
Menurut Tiur, alasan tidak menebus pupuk bersubsidi karena tidak ada uang tidaklah etis. Bertani membutuhkan modal selain lahan dan bibit.
Di tahun 2023, sebanyak 400 ton pupuk bersubsidi belum ditebus oleh kelompok tani, yang merupakan masalah besar yang tidak boleh terulang.
Oleh karena itu, diperlukan sinergi dan komunikasi yang baik agar jika ada kelompok tani yang tidak menebus pupuk bersubsidi, dapat segera diarahkan kepada kelompok tani lain yang membutuhkan.
Vandiko memastikan bahwa hingga saat ini, kelompok tani di Kabupaten Samosir tidak mengalami kekurangan pupuk bersubsidi maupun organik.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Desa Pangaloan, Kecamatan Nainggolan, Donal Lumban Raja, mengapresiasi perhatian pemerintah Kabupaten Samosir dalam mendukung petani.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah desa dan pemerintah daerah dalam perawatan alat-alat pertanian yang diberikan. [Hatoguan Sitanggang/***]