catatan | ingot simangunsong
JIKA PDI-Perjuangan membawa AHOK [Basuki Tjahja Purnama] ke Pilgubsu 2024 (ntah siapa pun pasangannya), dan Musa Rajekshah berpasangan dengan Bobby Nasution, maka AHOK akan KALAH seperti yang dialami Djarot Saiful Hidayat – Sihar Sitorus di Pilgubsu 2018 yang dikalahkan pasangan Edy Rahmayadi – Musa Rajekshah.
AHOK pun akan menjadi catatan KEEMPAT, bahwa kader PDI-Perjuangan GAGAL merebut SUMUT 1 – SUMUT 2.
Apalagi di Pileg.2024, perolehan suara PARTAI GOLKAR sangat baik dan mampu merebut kursi KETUA DPRD Sumut yang sebelumnya dipegang kader PDI-Perjuangan.
Juang Sinaga: Jangan harap bisa membangun Samosir lebih baik jika TTR merajalela
Artinya, pamor PDI-Perjuangan mengalami penurunan “kepercayaan” di tengah masyarakat pemilih Sumatera Utara, dan hal ini sangat berdampak bagi PDI-Perjuangan di Pilgubsu yang akan digelar pada 27 Nopember 2024.
Ketua Umum PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, diharapkan untuk legowo mengurungkan niat mengusung Ahok.
Rekam jejak bahwa kader PDI-Perjuangan yang tiga kali diterjunkan dari pusat untuk Pemilihan Gubernur Sumatera Utara, harus GAGAL, harus dijadikan bahan evaluasi dan introspeksi politik.
Tritamtomo – Benny Pasaribu di Pilgubsu 2008 GAGAL dikalahkan pasangan Syamsul Arifin – Gatot Pujo Nugroho.
Effendi MS Simbolon – Jumiran Abdi di Pilgubsu 2013 GAGAL dikalahkan pasangan Gatot Pujo Nugroho – H Tengku Erry Nuradi.
Djarot Saiful Hidayat – Sihar Sitorus di Pilgubsu 2018 GAGAL dikalahkan pasangan Edy Rahmayadi – Musa Rajekshah (Ijeck).
Apa tidak cukup 3 kali, apakah harus sampai 4 kali DIKALAHKAN. Kemudian, kapan lagi DPP PDI-Perjuangan memberikan kepercayaan pada kader lokalnya untuk bertarung.
Bukankah ada kader lokal, yakni Rapidin Simbolon dan Nikson Nababan yang sama-sama mantan kepala daerah (Bupati Samosir dan Tapanuli Utara) yang lebih paham tentang Sumatera Utara.
Bu Mega sudah saatnya beri kesempatan bagi kader lokal. Belajarlah dari 3 kali kegagalan dan sepertinya ego politik hak mutlak menetapkan siapa kader yang harus bertarung, perlu disimpan.
Masak harus mengalami “kejatuhan atau kegagalan” keempat di pesta yang sama.
Bukankah di pertarungan yang keempat kalinya ini, akan lebih terhormat kalau pun harus kalah, ya kalah di tangan kader lokal.
Begitu….
[penulis INGOT SIMANGUNSONG, pimpinan redaksi Segaris.co dan mantan Panglima Berkuda Besi, penambah-nambah suara Pemenangan Djarot-Sihar di Pilgubsu 2018 untuk wilayah Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang dengan gerakan Rumah Gotong Royong/RGR]