SIMALUNGUN – SEGARIS.CO – KEPALA SD Negeri 095551 Jalan Asahan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Dumaris Sinaga, SPd.K mengungkapkan, menjadikan guru (pendidik) meneruskan pesan orangtuanya (bapak) almarhum Jesayas Sinaga pensiunan guru SD Negeri Garoga, Kabupaten Samosir, agar dari 9 anak-anaknya, adalah yang meneruskan jejaknya sebagai guru.
“Sebenarnya keinginan saya menjadi perawat. Karena teman-teman menakut-menakuti saya, bahwa menjadi perawat itu sangat berat. Ketika dikatakan tidur di dekat mayat dan lainnya, saya batalkan dan memilih meneruskan keinginan Bapak. Saya pun mengikuti testing di Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) Negeri di Tarutung dan diterima,” kata Dumaris Sinaga kepada Segaris.co di ruang kerjanya, Rabu (08/05/2024).
Kenapa memilih PGA dan tidak SPG? Dumaris Sinaga menjelaskan, bahwa pada masa itu bidang guru agama (kristen) masih sangat dibutuhkan.
Dojo Karate SD 095551 Jalan Asahan: Tempat mengasah bakat dan disiplin anak-anak
“Kemudian, Bapak juga kan guru agama (kristen), jadi itu yang mau diteruskan,” kata Dumaris Sinaga yang menyelesaikan PGA (K) Tarutung pada Juli 1987.
Tidak berapa lama setelah menyelesaikan pendidikan, pada September 1987, Dumaris Sinaga mengikuti testing penerimaan guru dan diterima.
“Saya lulus testing dan ditempatkan di SD Perumnas Simalungun. Saya bersyukur, akhirnya dapat meneruskan jejak Bapak sebagai pendidik,” kata Dumaris Sinaga yang lahir dari pasangan almarhum Jesayas Sinaga dan almarhumah Pintalonim boru Rumahorbo itu.
Dumaris Sinaga yang bersaudara 9 orang itu, mengungkapkan, bahwa bersamanya ada kakaknya, Kurnia Niarop Sinaga yang juga mengikuti jejak Bapak mereka, sebagai pendidik.
“Kakak saya itu, dari Sekolah Pendidikan Guru (SPG) dan sudah pensiun dengan jabatan terakhir sebagai kepala sekolah di Jalan Binjai, Kota Pematangsiantar,” kata Dumaris Sinaga.
STT HKBP Pematangsiantar
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, dan jenjang karir, Dumaris Sinaga pun melanjut ke jenjang perguruan tinggi di Sekolah Tinggi Theologia (STT) HKBP Nomensen Pematangsiantar, Jurusan Pendidikan Agama Kristen dan gelar SPd.K diraihnya pada tahun 2012.
“Gelar SPd.K saya dapat ketika masih guru di SD Negeri Batuanam. Karena syarat sertifikasi dibutuhkan jam mengajar 24 jam, dan di Batuanam ada dua guru agama, saya pun dipindahkan ke SD Negeri 095551 di tahun 2016. Kebetulan guru agamanya sudah memasuki masa pensiun,” kata Dumaris Sinaga yang mengungkapkan, bahwa kedua orangtuanya masih sempat melihat dan menyaksikan dirinya sebagai guru.
Menurut Dumaris Sinaga, ada pesan orangtua kepadanya sebagai pendidik.
“Bapak selalu mengingatkan, jadilah guru yang baik, mendidik dari hati, agar anak didik berhasil dan memiliki masa depan yang baik. Anak didik harus merasa aman dan nyaman di sekolah,” kata Dumaris Sinaga.
Memupuk rasa kebersamaan
Selama 27 tahun menjadi pendidik, Dumaris Sinaga mengaku sudah menjadi guru di masa kepemimpinan 5 kepala sekolah.
“Ketika sebagai bawahan dan yang dipimpin, tentu kita harus loyal dan mematuhi apa yang diarahkan pimpinan kita,” kata Dumaris Sinaga yang pada tahun 2022 menggantikan posisi Kepala SD Negeri 095551 yang memasuki masa pensiun.
Di sekolah tersebut terdapat 13 personil sebagai guru, operator dan penjaga sekolah, yang saat ini dipimpin Dumaria Sinaga.
“Sekarang sebagai pimpinan, saya memberikan pengarahan yang harus dipatuhi bersama-sama. Bagaimana memupuk rasa kebersamaan dalam memberhasilkan proses pendidikan di sekolah ini,” kata Dumaris Sinaga, nenek tiga cucu tersebut.
Ketua Komite SD Negeri 095551, Herry Chandra ST yang juga Ketua Pujakesuma Kabupaten Simalungun, sangat mengapresiasi kekompakan kepala sekolah bersama seluruh guru mau pun stafnya.
“Saya melihat dan merasakan sendiri bagaimana kedekatan Bu Kepala Sekolah dengan seluruh guru, staf dan orangtua didik. Salah satu yang baru kita rasakan, adalah rasa kebersamaan dalam merayakan Hardiknas 2 Mei kemaren. Orangtua dan guru saling bahu membahu mensukseskan acara dengan tema pakaian adat serta perlombaan,” kata Herry Chandra.
Bangga disapa mantan siswa
Bagi Dumaris Sinaga, perasaan bahagia yang sangat luar biasa, adalah di saat mantan siswa yang demikian lama tidak ketemu, bahkan sudah lupa wajahnya, menyapanya.
“Kebanggaan luar biasa, ketika mantan anak didik, menyapa saya. Misalnya saat berada di angkot atau dimana pun. Saya sudah pasti tidak lagi mengenal mereka, yang ketika itu masih kecil dan sudah mengalami perubahan wajah mau pun fisik,” kata Dumaris Sinaga yang pernah disapa mantan siswanya yang sudah menjadi guru, pengusaha, polisi mau pun tentara.
“Bahkan, ada mantan siswa saya, yang sudah punya cucu seperti saya,” kata Dumaris Sinaga yang mengaku, bahwa saat ini, ada 4 gurunya yang selama ini mengajar dengan alokasi gaji dari dana BOS, telah lulus seleksi P3K dan seorang pendidik, lolos sebagai Guru Penggerak.
Penyaluran bakat, kegiatan dan ekstra kurikuler
Sekolah yang memiliki 7 ruang belajar tersebut, menurut Dumaris Sinaga masih dapat memenuhi jumlah 28 siswa yang akan belajar.
“Orangtua didik, masih respon untuk menitipkan anaknya dididik di sekolah ini. Tahun ajaran baru nanti, sesuai ketentuan, kita masih tetap menerima 28 calon siswa. Kalau lebih jumlah yang mendaftar, kita lakukan seleksi untuk menetapkan jumlah 28 itu,” kata Dumaris Sinaga.
Sebagai andalan promosi sekolah, Dumaris Sinaga menyebutkan, yang paling utama adalah terciptanya suasa sekolah aman, nyaman dan asri.
Kemudian, para guru menjadi panutan yang dapat ditiru para anak didik.
“Anak-anak harus merasakan bahwa sekolah sebagai rumah kedua mereka,” kata Dumaris Sinaga yang menjelaskan, bahwa sekolahnya pernah dikunjungi Wakil Bupati Simalungun, H Zonny Waldi Kadis Pendidikan, Kabid Dikdas, Camat Siantar, Korwil, dalam agenda monitoring UTS. Kemudian dikunjungi Bunda PAUD Simalungun, Ratnawati Radiapoh Hasiholan Sinaga.
Sekolah yang dipimpinnya, juga memberi ruang penyaluran bakat beladiri karate TAKO yang dibina guru olahraga sekaligus pelatih, Kurnia Sihotang S.Pd.
Kemudian, tahun ini akan membuka kegiatan ekstra kurikuler, PRAMUKA. “Tahun ini, kami akan buka ekstra kurikuler Pramuka,” kata Dumaris Sinaga.
Tidak hanya itu, para siswa juga berperan serta mengisi hiburan saat perayaan HUT RI ke-78 di Lapangan Rambung Merah, Kecamatan Siantar, dan ikut lomba tari tingkat kabupaten. Juara 1 Lomba Tari Kreasi Tingkat Kecamatan Siantar.
Kemudian menggelar lomba menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-78, pada 16 Agustus 2023. Meraih Piala Olympiade IPA Tingkat Kabupaten Simalungun Tahun 2023. Pemenang Lomba Olympiade SD se-Kecamatan Siantar dalam rangka HUT RI ke-78.
Juara lomba parade baris berbaris dan lomba Olympiade Matematika tahun 2023.
“Apa yang kami capai adalah berkat kerjasama dan rasa kebersamaan yang terbina dengan baik,” kata Dumaris Sinaga. [Ingot Simangunsong/***]