Upaya memperbaiki mutu demokrasi tuna adab menuju biadab
SEPERTI kita ketahui bersama, bahwa akibat terburuk dan terbesar dari kelakuan 32 tahun Rejim Otoriter Orba, yaitu amblasnya kemampuan masyarakat kita dalam bermusyawarah untuk mufakat serta bergotong royong secara produktif dalam melaksanakannya.
Padahal sesungguhnya masyarakat Indonesia itu bersifat kolektif. Masyarakat yang berakar pada Budaya 714 Suku Nusantara, Minang, Bugis, Betawi, Sunda, Bajo, Dayak, Osing, Lampung, Aceh, Manado, Bajo, Banten, Baduy, Papua, Flores, Sabu, Sangir dan suku-suku lainnya, dimana dalam praksis kehidupannya sehari-hari selalu mengandalkan musyawarah untuk mufakat, dan kemudian konsisten melaksanakannya secara gotong royong.
Kini justru dua buah kemampuan dalam bermusyawarah untuk mufakat dan bergotong-royong dimaksud terus semakin amblas secara kronis dan akut.
Pun setelah kita memasuki era demokratisasi, yaitu paska Reformasi 1998 yang lalu sampai kini, ternyata 2 buah kemampuan dimaksud di atas tidak juga membaik, kalau kita tidak mau bilang terus semakin rusak.
Akibatnya, masyarakat, bangsa dan Negara kita memasuki fase demokrasi tuna adab menuju biadab. Menjadi terperangkap dalam lingkaran setan demokrasi.
Sialnya, para politisi dan partai justru memanfaatkan kondisi masyarakat kita yang semakin kecanduan politik uang, Wani Piro? Cair Do?, akibat semakin tidak percayanya masyarakat kepada oolitisi dan partainya.
Dan kondisi ini tentulah semakin menyulitkan demokrasi kita untuk menjadi alat untuk sejahterakan dan memajukan rakyat, bangsa dan negara kita. Malah sebaliknya!!
“Lalu apa yang harus dan masih bisa kita lakukan secara bersama-sama untuk meningkatkan mutu Demokrasi kita selama menuju Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 ini??”
Kelompok relawan juang politik jutaan anggota terdaftar
Oleh karena itu, kelompok relawan juang politik bernama Dulur Ganjar Pranowo alias DGP sejak Desember 2020 yang lalu sengaja didesain sebagai sebuah pergerakan rakyat, people movement.
DGP yang punya target politik terukur ini tidak hanya untuk mendukung Ganjar Pranowo semata sebagai Presiden Penerus Jokowi saja. Namun juga sekaligus bergerak berjuang bersama agar rakyat itu sendiri agar mau dan mampu mengorganisir diri-nya sendiri dengan baik dan produktif secara politik, sosial dan ekonomi dengan berpedoman bersama pada tata-nilai yang terkandung pada Tri-Panji DGP dan Tri-Karsa DGP.
Tri-Panji DGP:
1. Bangun Rasa Saling Empati
2. Bertekun dalam Bermusyawarah Untuk Mufakat.
3. Bersemangat Bergotong-Royong Secara Produktif.
Tri-Karsa DGP:
1. Mengumpulkan Yang Tercecer
2. Merapikan Yang Berserak.
3. Menjemput Yang Tertinggal.
Tanpa kemampuan musyawarah untuk mufakat dan gotong royong yang tinggi dari rakyat itu sendiri, manalah mungkin demokrasi kita ini dapat menjadi alat untuk mensejahterakan dan memajukan rakyat.
Cara kongkritnya bagaimana? Pokoknya sampai menjelang bulan Juni 2023 tahun depan nanti, DGP sebagai kelompok relawan juang politik pendukung Ganjar Pranowo sudah mampu memiliki anggota terdaftar minimal sebanyak 10 jutaan, dan mereka semua anggota DGP itu wajib membayar iuran anggota bulanan pula.
Mampukah?? Semuanya tergantung kita, terutama yang sedang membaca tulisan ini. Maukah bergabung masuk serta berjuang bersama dalam arak-arakan pergerakan rakyat dukung Ganjar Penerus Jokowi, Presiden Kita 2024-2034 ini??
Rame-rame ke TPS coblos
Dan yang sangat penting, janganlah lupa kita rame-rame bersama teman-teman untuk datang ke TPS pada tanggal 14 Februari 2024 untuk Coblos Paslon Capres/Cawapres 2024 serta partai dengan para calegnya.
Juga 9 bulan kemudian lanjut untuk coblos Paslon Kepala Daerah pada tanggal 21 November 2024. Pokoknya, cobloslah para calon yang metoda andalannya tidaklah mengandalkan monster politik uang. Pastilah yang terpilih lebih baik dari yang sebelumnya!!
Salam Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika.
Merdekaaa..
Jakarta, 31/03/2022
Sabar Mangadoe
Penasehat DPP DGP
#DulurGanjarPranowo