TOBA – SEGARIS.CO – AKHIR-AKHIR ini, cuaca di Kabupaten Toba, khususnya di Kecamatan Balige, sulit diprediksi.
Hal serupa juga terjadi di lokasi tambang dan galian di Desa Siboruon, yang seringkali mengalami hujan turun, terkadang bahkan hujan di malam hari.
Hal ini membuat warga desa was-was dan khawatir akan dampak aktivitas tambang atau galian ilegal yang beroperasi di desa tersebut.
Segaris.co melakukan pantauan langsung di lokasi, di mana banyak rumah warga berada tepat di bawah lokasi galian.
Salah seorang warga Desa Siboruon yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, tambang tersebut sangat mengganggu karena berada di atas bebukitan.
Debu yang dihasilkan sudah sangat banyak, sangat merugikan kesehatan masyarakat, seperti menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Muncul pertanyaan, apakah aparat hukum dan pemerintah tutup mata terhadap kondisi ini?
“Iya, pengusaha tambang atau galian tidak peduli, yang penting bagi mereka adalah mendapatkan untung,” ujar warga tersebut dengan nada kesal sambil menunjuk lokasi tambang.
Warga juga berharap, jika pihak Dinas Lingkungan Hidup mampu mengambil tindakan, sebaiknya Bupati bersikap terhadap pengusaha tambang atau galian C tersebut.
Warga mempertanyakan, masalah ijin dan kalau ada ijinnya, atas pertimbangan memberikan ijin, karena persis di bawah lokasi galian, terdapat pemukiman warga.
Kalau tidak ijin atau ilegal, Pemkab Toba seharusnya menghentikan operasional galian di sana.
Warga memohon Pemkab Toba melakukan tindakan pencegahan, sebelum longsor menimpah rumah dan mengambil korban jiwa. [Gomes Simanjuntak/***]