JAKARTA – SEGARIS.CO – KETUA UMUM DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto secara terang-terangan meminta jatah lima kursi menteri di dalam kabinet Prabowo. Permintaan disampaikannya, atas dasar kemenangan Partain Golkar di 15 provinsi dari 38 provinsi.
“Karena kami (Golkar) menang di 15 provinsi, maka kami memberikan kontribusi sebesar 25 persen. Jadi, jika 25 persen, pembagian lima kursi itu dianggap minimalis,” kata Airlangga di Nusa Dua, Badung, pada Jumat (15/03/2024).
Kemudian Airlangga menegaskan bahwa kontribusi Partai Golkar dalam memenangkan pasangan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka sangat besar.
Terhadap permintaan Airlangga tersebut, Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan bahwa pembagian jatah menteri belum menjadi fokus dalam koalisi, karena masih terkonsentrasi pada proses rekapitulasi suara.
BAKAL maju di Pilgubsu 2024, nama Edy Rahmayadi malah terseret di kasus korupsi Kadiskes Sumut
Ketua Fraksi PAN di DPR-RI, Saleh Partaonan Daulay menyebutkan, penetapan jatah menteri yang berdasarkan kesepakatan bersama akan menjadi langkah yang indah. Di parlemen, setiap koalisi pasti akan memiliki peran yang sama pentingnya.
“Prinsipnya, harus saling mendukung tanpa meninggalkan siapapun,” kata Saleh Partaonan Daulay, kepada wartawan pada Sabtu (16/03/2024).
Menurutnya, Prabowo-Gibran akan mengambil langkah-langkah yang bijaksana. Terutama, mengingat perjalanan pencalonan Prabowo yang begitu panjang.
“Prabowo telah tiga kali mencalonkan diri sebagai capres. Baru kali ini berhasil. Selama tiga kali itu, PAN selalu menjadi pendukung utamanya. Tidak pernah berganti dukungan. Bahkan, Prabowo pernah berpasangan dengan Hatta Rajasa, Ketua Umum PAN yang sebelumnya,” kata Saleh Partaonan Daulay.
Secara historis, kata Saleh Partaonan Daulay, PAN mungkin bisa berharap lebih. Karena selama ini, PAN telah merasakan suka duka bersama. Sekarang, saatnya untuk tetap bersama dalam suka. Ini adalah poin penting yang harus diingat.
Meskipun demikian, Saleh Partaonan Daulay menambahkan bahwa persoalan kabinet adalah hak prerogatif presiden. Oleh karena itu, PAN akan menghormati keputusan yang akan diambil oleh presiden.
“Kita akan fokus menyelesaikan tahapan pemilu terlebih dahulu. Yang terpenting, kebersamaan dalam koalisi harus tetap kuat,” kata Saleh Partaonan Daulay. [RE/***]