GAYUNG bersambut. Dua kata inilah, yang demikian menguat dalam menggeliatkan destinasi wisata Kabupaten Samosir “Negeri Indah Kepingan Surga.”
Sudah dua kali Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Samosir. Kali kedua pada peresmian Samosir Creative Hub, dengan berpesan agar di lokasi tersebut segera digelar berbagai event untuk menarik minat wisatawan datang “Negeri Indah Kepingan Surga.”
Nah, itu tadi, gayung bersambut, para kreator Samosir bergerak melaju kencang menyahuti pesan Sandiaga Salahudin Uno.
Para kreator Samosir pun mempersiapkan event keren “Saturday Culture” yang akan menemani waktu libur para wisatawan domestik mau pun mancanegara di Samosir “Negeri Indah Kepingan Surga” di Pantai Indah Situngkir, Kecamatan Pangururan, lokasi berdirinya Samosir Creative Hub.
Di event “Saturday Culture” yang digelar Sabtu, 26 Maret 20222, akan ada suguhan pertunjukan seni budaya yang khusus dipersembahkan kepada para wisatawan yang datang ke Samosir.
Desa wisata
Gayung bersambut juga, menjadi sangat menguatkan upaya Pemkab Samosir dalam mengembangkan 47 desa wisata rintisan menuju desa wisata mandiri.
Ada tiga desa wisata yang mengalami pertumbuhan demikian pesat, yakni Desa Wisata Budaya Tomok, Desa Wisata Sigapiton dan Desa Wisata Huta Ginjang.
Untuk Desa Wisata Huta Ginjang, Kemenparekraf Sandaiga Salahudin Uno mengapresiasi dengan menyumbangkan dua ekor kerbau.
Desa Wisata Huta Tinggi masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
“Desa ini identik dengan kerbau, namun belum memiliki kerbau. Maka per hari ini kita berikan sepasang kerbau sebagai bagian dari pengembangan wisata edukasi yaitu memerah susu kerbau. Kita beri nama Beauty dan Prince,” kata Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno.
ADWI salah satu program utama yang dijalankan Kemenparekraf/Baparekraf. Melalui program ini diharapkan mampu mewujudkan visi Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan dan mampu mendongkrak pembangunan daerah.
Apa pun yang akan dilakuka dalam pengembangan destinasi wisata, kata intinya adalah gayung bersambut antara pemerintah, para pelaku wisata dan masyarakat dimana desa wisata diprogramkan.
Karena gayung bersambut, menjadi salah satu barometer suksesnya mengemaskan desa wisata rintisan menjadi desa wisata mandiri yang akhirnya mampu meningkatkan PAD dan kesejahteraan masyarakat desa wisata.
Mari belajar dari SAMOSIR “Negeri Indah Kepingan Surga.”
By Ingot Simangunsong