APALAH arti sebuah nama?
Kalimat yang terdiri dari empat kata ini, seakan-akan menyimpulkan bahwa nama tidak berarti apa pun.
Atau bisa jadi, sebagai ungkapan kerendahan hati, bahwa di atas arti nama itu, yang utama adalah kandungan budi pekerti, rasa saling menghormati dan tidak mendahului dengan memijak pundak orang lain.
Nama punya arti, sangat tergantung dimana nama itu berposisi atau diposisikan.
Kalau sebuah nama dipersandingkan sangat erat dengan nama seorang pejabat atau pimpinan tertinggi, tentu nama itu akan memiliki arti yang besar.
Istilah populernya, nama itu bisa saja menjadi viral, dan trending topic karena tidak habis-habisnya dibicarakan. Bahkan diulek-diulek sesuka hati yang merasa gerah atau mual dengan nama tersebut.
Jadi teringat apa kata orang tua, bahwa setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya.
Ketika masa si anu menjadi pemimpin, ada satu nama yang cukup viral dan menjadi tranding topic. Kemudian berganti masa berganti pula pimpinan, namun yang tetap ada, ya satu nama juga menjadi viral dan tranding topic.
Nama yang ngetop dan ngepop itu, disebut-sebut sebagai yang memiliki peranan penting dalam menentukan arah sang pemimpin untuk menetapkan keputusan apakah seseorang layak tidaknya menduduki sebuah jabatan. Apakah sebuah proyek harus diberikan kepada siapa.
Tetapi, cakap punya cakap, kayaknya harus kembali juga pada apa kata orangtua, bahwa setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya.
Jika dapat memaknai apa kata orangtua tersebut, sepertinya adem-adem saja. Nggak juga harus gerasa-gerusu. Buah kekuasaan ya memang demikian, karena politik yang mengandung dan melahirkannya.
Ada juga yang perlu disimak, bahwa setiap jaman ada namanya dan setiap nama ada jamannya. Bagaimana nama itu menjadi viral dan tranding topic, ya karena adanya rasa gelisah. Bisa jadi karena amarah.
Padahal semua pihak, tetap berada dalam satu slogan, seperti apa pun situasi dan kondisinya, the show must go on.
Ya, THE SHOW MUST GO ON!!! Gitu aja koq repot, kata Gus Dur.
By Ingot Simangunsong