MEDAN – SEGARIS.CO -.MASYARAKAT Sumatera Utara (Sumut), terlebih di Kota Medan, sangat mendambakan terlaksananya Pemilihan Umum (Pemilu)/Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 yang jujur, adil, dan transparan.
Netralitas semua elemen kebijakan publik, menjadi harapan masyarakat bagi terwujudnya Pemilu yang damai tanpa kecurangan.
Harapan tersebut dilontarkan berbagai lapisan masyarakat Kota Medan dalam orasi mimbar bebasnya yang dilaksanakan di depan Istana Maimon, Jalan Brigjend. Katamso, Medan, Jumat (26/01/2024).
Anggota DPR-RI Bob Andika Sitepu salurkan bantuan BSPS untuk 15 rumah di Desa Bunuraya Tanahkaro
Dalam orasinya, Azhari Sinik yang menjadi salah satu inisiator kegiatan dengan mengatasnamakan Forum Rakyat, mengatakan bahwa Pemilu/Pilpres yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali, adalah cara paling beradab untuk mengakhiri satu kekuasaan lama dan memulai satu kekuasaan baru, tanpa pertikaian.
“Sehingga setiap kita warga negara, wajib menjaga agar pelaksanaan Pemilu ataupun Pilpres berjalan secara demokratis, jujur, berkeadilan, berdaulat, tanpa ada tekanan, paksaan, maupun intimidasi kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan atau pemilik suara,” ucap Azhari Sinik dalam orasinya dari atas becak bermotor terbuka yang dilengkapi sound system kecil.
Ia pun mengajak rakyat untuk menolak dan melawan segala bentuk intimidasi dalam menentukan Calon Presiden (Capres)/Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang menjadi pilihannya.
Menurut pegiat sosial ini, kecurangan dalam Pemilu/Pilpres 2024 ini sangat berpotensi terjadi dengan keterlibatan aparatur negara yang tidak netral.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat agar mengawal setiap suara yang disampaikan rakyat di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Osriel Limbong, Direktur Eksekutif Sumut Institute, yang hadir dalam kegiatan itu, dalam orasinya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk tidak henti-hentinya menyuarakan seruan moral dan etik atas netralitas TNI, Polri, ASN, Kepala Desa, Lurah, dan Kepala Lingkungan dalam Pemilu tanggal 14 Februari 2024 nanti agar Pemilu dan Pilpres berjalan adil tanpa kecurangan.
“Kami mengajak dan mendukung para Kepala Desa maupun Lurah dan Kepala Lingkungan yang melawan setiap pemaksaan atau intimidasi untuk memilih Capres/Cawapres tertentu,” ujarnya.
Sahat Simatupang yang kesehariannya bertugas sebagai jurnalis, dalam orasinya mengingatkan penyelenggara Pemilu dan Pilpres 2024, mulai KPU hingga KPPS dan Bawaslu sampai Panwas, untuk bekerja secara profesional dan tidak berpihak kepada salah satu pasangan Capres/Cawapres.
“Hal itu untuk memastikan Pemilu dan Pilpres, berjalan tanpa kecurangan,” ucapnya.
Dia juga mengajak Presiden Jokowi, para menteri kabinet Indonesia maju dan para pejabat pemerintah untuk bersikap bijaksana.
“Jadilah pemimpin dan perekat bangsa di tengah persaingan dalam Pemilu dan Pilpres 2024,” ajaknya.
Selain berorasi, masyarakat Kota Medan juga membubuhkan tanda-tangannya di kain blacu berwarna putih sepanjang 36 meter yang dibentangkan di atas trotoar jalan.
Warga yang melintas di lokasi mimbar bebas terlihat turut membubuhkan tanda-tangan. Mereka ada yang turun dari mobilnya, sepeda motor, sepeda, dan juga dari becak bermotor hanya untuk membubuhkan tanda-tangannya sebagai bentuk dukungan bagi terwujudnya Pemilu/Pilpres 2024 yang jujur, adil, dan damai.
Terlihat juga beberapa spanduk kecil bertuliskan “Bebaskan Rakyat Memilih Presidennya”, “Tolak Politik Dinasti”, “Kami Tunggu Netralitas TNI-Polri”, dan lainnya yang dipajang di depan pagar Istana Maimon. (Sipa Munthe/***)