TB SILALAHI bukan hanya seorang guru, namun juga seorang perencana yang sangat luar biasa. Ini contohnya, beliau bahkan sudah merencanakan tempat pemakamannya.”
Hal tersebut disampaikan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI yang hadir pada upacara pemakaman Letjend (Purn) TB Silalahi di kompleks Museum TB Center, Balige, Kabupaten Toba, Hall Of Silence dan dengan tegas mengatakan bahwa TB Silalahi adalah gurunya para jenderal era sekarang ini.
“Beliau adalah tokoh bangsa, negarawan. Beliau adalah gurunya para jenderal, sebab banyak jenderal yang masih aktif sekarang merupakan murid beliau. Beliau juga tidak hanya berkarya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri,” kenang Gatot Nurmantyo.
Kamis, 16 November 2023 menjelang terik, sekira pukul 11.00 WIB, jenazah Letjend (Purn) DR. TB. Silalahi, SH dibawa dengan ambulance menuju Hall Of Silence. Diiringi mobil pengawal, ambulance yang membawa jenazah mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Pembangunan VI, era periode terakhir Soeharto, dihormat oleh ratusan siswa-siswi Yayasan TB Soposurung yang berbaris disepanjang jalan menuju tempat peristirahatannya.
TB Silalahi, begitu dia akrab disapa, lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 17 April 1938.
TB Silalahi merupakan lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1961. Jabatan terakhirnya dimiliter adalah Asisten I Kasad dengan pangkat Mayor Jenderal, tahun 1988. Selanjutnya beliau dikaryakan sebagai Sekjen Departemen Pertambangan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1993-1998).
Upacara pemakaman TB Silalahi dipimpin Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, Laksamana Madya TNI Agus Hariadi, M.Han.
Usai upacara pemakaman, Bupati Toba, Poltak Sitorus bersama sejumlah pejabat daerah menyampaikan ucapan duka bagi keluarga yang ditinggalkan.
“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten dan seluruh masyarakat Toba turut berduka atas kepergian Bapak, Oppung yang kita cintai ini,” katanya.
Tidak hanya menyampaikan ucapan duka, Poltak Sitorus juga menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada TB. Silalahi dan keluarga atas jasa dan kontribusi beliau untuk bangsa, terkhusus untuk Kabupaten Toba.
“Terimakasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan atas jasa Bapak TB Silalahi untuk bangsa ini, untuk Kabupaten Toba. Semoga keluarga yang ditinggalkan dapat melanjutkan cita-cita beliau,” kata Poltak Sitorus.
Saat pemerintah meminta agar dimakamkan di Kalibata, keluarga tidak bersedia karena wasiat beliau yang ingin dimakamkan di Bona Pasogit.
Ada banyak jejak kebaikan yang sebelumnya telah beliau tancapkan di Toba, terutama pendirian Yayasan TB Soposurung, yang menggratiskan biaya pendidikan selama 15 tahun pertama.
Belum lagi dengan pendirian Musem TB Center dan Hotel Ompu Herti yang menjadi pioner hotel berklas wahid di Toba. Semua itu menjadi bukti kecintaan TB Silalahi terhadap pendidikan, budaya dan kemajuan pariwisata di kampung halamannya.
Hasil pantauan ribuan pelayat dari berbagai kalangan tokoh, pejabat, siswa SMA Negeri 2 dan Asrama Yayasan TB Soposurung, alumni serta kerabat hingga masyarakat mengikuti prosesi pemakaman tokoh militer nasional dan pelopor sekolah unggulan di Kabupaten Toba.
Selamat jalan Letnan Jenderal (Purn) TB Silalahi. (Paber Simanjuntak/***)