NAGORI (Desa) Moho Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi mewakili Kabupaten Simalungun diajukan untuk mengikuti lomba Kampung Bebas Narkoba Tingkat Polda Sumatera Utara (Sumut) oleh Polres Simalungun.
Terkait dengan pengajuan itu, Tim dari Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Sumut mengunjungi Posko Kampung Bebas Narkoba Nagori Moho untuk melakukan penilaian, Selasa (19/09/2023)
Kehadiran tim penilai tersebut disambut Bupati Simalungun diwakili Wakil Bupati H Zonny Waldi, Kapolres AKBP Ronald FC Sipayung, Dandim 0207/Sml diwakili Kapten CHB JB Tampubolon, Kepala BNN AKBP Suhana Sinaga, Plt Kadis Sosial Osnidar Marpaung, mewakili Kaban Kesbangpol Hotmarina Damanik, Camat Jawa Maraja Bah Jambi Sutrisno dan Pangulu Moho.
Tim dari Dirresnarkoba Polda Sumut yang akan melakukan penilaian Kampung Bebas Narkoba di Nagori Moho di pimpin KBP Bahktiar Marpaung.
Wakil Bupati menyampaikan, Kabupaten Simalungun merupakan salah satu daerah terluas di Sumut, terdapat 32 kecamatan dan 413 Nagori dan kelurahan dengan jumlah penduduk kurang lebih 1 juta jiwa.
Disampaikan Wakil Bupati, narkoba adalah musuh kita bersama, narkoba bisa merusak kesehatan generasi mudah bangsa.
Untuk itu, kepada masyarakat, mari sama-sama menjauhi narkoba dan memerangi peredaran narkoba di lingkungan kita.
Karena sakit hati, MENANTU BEJAT tega PERKOSA dan habisi NYAWA MERTUA
“Mari kita berkolaborasi dan bersinergi untuk memberantas penyalahgunaan narkoba agar Kabupaten Simalungun terbebas dari narkoba. Mari kita contoh Nagori Moho ini. Kita berharap minimal ada satu Posko Kampung Bebas Narkoba ini di setiap kecamatan. Pemkab Simalungun siap memberikan dukungan,” kata Wakil Bupati.
Sebelumnya, Kapolres Simalungun menyampaikan, posko kampung bebas narkoba di Nagori Moho sudah berdiri selama dua tahun.
Oleh karena itu, Kapolres mengatakan Nagori Moho diajukan untuk menjadi perwakilan Simalungun ke Polda Sumut, karena dari sekian banyak tempat, posko telah dicoba untuk geliat kegiatan ini, tapi di Nagori Moho responnya, mulai dari pangulu, tokoh masyarakat, dan warga sekitar begitu baik.
“Memang cukup berat untuk mencoba ke tempat lain, akan tetapi jika dari penilaian ini memperoleh hasil yang baik, tentu ini menjadi motivasi bagi nagori yang lain. Narkoba merupakan kejahatan extra ordinary, oleh karena itu, ini harus menjadi tanggungjawab bersama,” kata Kapolres.
Perlu sinergitas dan kolaborasi, ada kepedulian dari aparat pemerintah, Kepolisian dan TNI. Yang paling penting adalah dukungan dari masyarakat.
“Mari sama-sama kita dukung kegiatan kedepannya, karena ini kegiatan jangka panjang, semoga Nagori ini kita harapkan bisa bebas dari narkoba,” kata Kapolres yang menyebutkan bahwa pihaknya siap bersama BNN untuk menggelorafikasi dan membawa Nagori Moho ke kecamatan-kecamatan dan nagori.
“Karena di desa-desa, di kampung-kampung masih banyak yang harus kita benahi terkait masalah narkoba,” kata Kapolres.
Sementara Tim Penilai dari Dirresnarkoba Polda Sumut, di wakili AKBP Bakhtiar Marpaung menyampaikan bahwa, Polri mengadakan perlombaan kampung bebas Narkotika.
Menurut Bakhtiar, di seluruh Indonesia sudah berjalan penilaian tersebut, dan di Sumut juga sudah berjalan dan telah diverifikasi oleh tim, terpilihlah 6 daerah termasuk Simalungun di dalamnya.
“Yang enam inilah diaudit lagi menjadi tiga. Dari tiga ini kita kirim satu perwakilan ke Mabes,” ujar Bakhtiar. (Deddy Atmaja/***)