PEMERINTAH Kabupaten Toba, melalui Dinas PMD PPA, sangat tanggap atas terjadinya kekerasan dan pelecehan terhadap anak dan perempuan.
Di tahun 2023, dari Januari sampai September, ada 16 kasus pelecehan terhadap anak dan perempuan.
Makanya Pemkab Toba membuat surat edaran, tentang pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak, dan KDRT.
Empat sekeluarga penderita LUMPUH LAYU, Kapolres Simalungun lakukan KUNJUNGAN KASIH
Semisalnya di warung-warung kopi atau kedai, pada saat hari Minggu, dimintabuntuk menutup warungnya sebentar, di saat jam ibadah gereja, bagi umat kristen.
“Melalui surat edaran itu, kita sudah sampaikan ke pemerintah desa. Dan juga melibatkan lembaga lembaga yang ada di desa tersebut. Seperti LPM, LAD, PKK, LKMD, karang taruna, dan lembaga lembaga gereja,” kata Kadis PMD PPA, Henri Silalahi, Selasa (06/09/2023).
Bukan hanya menutup warung tersebut, tetapi supaya masyarakat itu ke gereja, dan imannya juga kuat. Hal hal seperti itulah yang di9tekankan.
Soal anggaran Rp1 miliar di Dinas Pendidikan Toba dalam tahap penyidikan Kejari
“Di beberapa kasus yang kita temukan, banyak pelaku kekerasan seksual terhadap anak, mau pun KDRT, pelakunya jarang ke gereja, kondisi rumahnya tidak mempunyai kamar. Sehingga gelar tikar dan tidur bersama keluarga atau si pelaku,” kata Henri Silalahi.
Kemudian, pulang dari lapo atau kedai tuak sudah kondisi mabok. Apalagi di era digital sekarang, anak’anak juga sudah membuka aplikasi situs porno.
“Jadi, si anak harus betul-betul dikontrol oleh orang tua tersebut,” kata Henri Silalahi yang juga menyampaikan, atas kepergian Aris Merdeka Sirait, Pemkab Toba turut berduka cita.
“Mudah’mudahan semakin banyak pemerhati perlindungan anak seperti beliau ” kata Henri Silalahi. (Paber Simanjuntak/***)