Segaris.co
Jumat, 9 Mei 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
ADVERTISEMENT
Home Buah Pikir
Sutrisno Pangaribuan, Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas)

Sutrisno Pangaribuan, Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas)

Permainan Anak Kecil, JANGAN PANIK!

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
26 Mei 2023 | 12:21 WIB
in Buah Pikir

Oleh | Sutrisno Pangaribuan

ISTILAH ANAK KECIL, seperti yang disampaikan Gibran Rakabuming Raka, bukan hal baru dalam politik.

Alm. Taufiq Kiemas (TK), mantan Ketua MPR RI, suami Megawati Soekarnoputri pernah menyebut SBY anak kecil, Senin (02/03/2004).

TK mengatakan, “Mestinya dia (SBY) datang ke ibu presiden (Mega), tanya kok enggak diajak rapat (rapat kabinet), bukannya ngomong di koran seperti anak kecil. Masa, jenderal bintang empat takut ngomong ke presiden,” kata TK.

Pernyataan TK tersebut dikapitalisasi dan secara efektif dipakai SBY sebagai menteri yang  “dizalimi”, sehingga sukses mengalahkan Mega dua putaran di Pilpres 2004 dan satu putaran di Pilpres 2009.

Proyek Rp22,7 M lebih di Samosir ASAL JADI, Pejabat BWS Sumatera II Kementerian PUPR SULIT DITEMUI

Pasca dipanggil DPP PDI-P, akibat “wedangan politik” plus “deklarasi dukungan politik” relawan Jokowi-Gibran se Jawa Tengah dan Jawa Timur kepada Capres Gerindra, Prabowo Subianto, Gibran mengatakan: “Saya tidak bermanuver. Saya itu tidak di struktur partai. Saya itu cuma kader biasa. Saya itu masih kader baru. Saya tidak punya pasukan. Manuver apa? Saya itu cuma anak kecil. Jangan pada panik gitu lho ya. Saya itu cuma anak kecil. Ga tau apa-apa jangan pada panik gitu lho ya.”

Wedangan politik Prabowo bersama Gibran dilakukan sebelum menemui SBY di Pacitan. Gibran sangat penting bagi Prabowo, sehingga harus lebih dahulu ditemuinya, baru kemudian menemui SBY.

Nanis Setiani: “Sebenarnya, RPAM Perumda Tirtauli SUDAH SANGAT BAIK”

Safari politik Prabowo, mengunjungi dua orang “anak kecil”, yaitu bertemu “anak kecil pertama” di Surakarta berbuah deklarasi dukungan dari relawan.

Kemudian bertemu “anak kecil kedua” di Pacitan mendapat nostalgia dan wejangan dari senior, dan mantan presiden.

Presiden RI keempat, Alm. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), pada tahun 2001 mengatakan: “Keterangan saya tidak begitu dipahami karena memang enggak jelas bedanya antara DPR dan TK.”

Pernyataan tersebut membuat anggota DPR marah, dan menuntut Gus Dur menarik ucapannya. Namun Gus Dur menjelaskan bahwa ucapannya sebatas humor.

Masalah Bendera di kantor PGRI Simalungun, Jarinsen Purba: “Sudah diagendakan menggantikannya”

Namun kemudian Gus Dur ternyata menyesal menyamakan anggota DPR dengan anak TK. Akan tetapi penyesalan yang dimaksud Gus Dur berbeda dengan pikiran banyak orang.

“Saya menyesal menyamakan DPR dengan taman kanak- kanak. Saya merasa berdosa telah meremehkan anak-anak yang suci, cerdas, dan kreatif. Sedangkan anggota DPR yang kotor dan kreatif mencari celah untuk uang,” ucap Gus Dur.

Dalam dinamika politik nasional, yang berhasil diorkestrasi dan direlokasi Gibran dari Jakarta ke Surakarta, Kongres Rakyat Nasional (Kornas), rekan juang politik Jokowi sejak 2014, dan akan melanjutkan perjuangan bersama Ganjar Pranowo 2024 menyampaikan pandangan sebagai berikut:

PERTAMA, bahwa Kornas mengapresiasi Capres Prabowo yang rendah hati bersedia menemui “anak kecil”.

Wedangan bersama Gibran yang mengaku sebagai “anak kecil”. Kemudian silaturahmi dan nostalgia dengan SBY yang disebut Alm. Taufiq Kiemas “anak kecil”.

KEDUA, bahwa salah satu permainan tradisional anak kecil yang berasal dari Jawa Tengah adalah “Cublak Cublak Suweng”.

Permainan dimana satu anak membungkuk dan menghadap ke bawah yang bertugas sebagai penebak. Sementara anak yang lain sambil menyanyikan lagu “Cublak Cublak Suweng” memindahkan kerikil dari tangan ke tangan di punggung anak tersebut.

Maka wedangan plus deklarasi relawan Jokowi-Gibran seharusnya tidak perlu disikapi berlebihan atau “panik” oleh pihak manapun. Mungkin Gibran sedang bermain tebak- tebakan ala “Cublak Cublak Suweng.”

KETIGA, bahwa pada Pilpres 2019 pernah beredar video sejumlah orang yang melakukan sikap hormat kepada Prabowo Subianto.

Setiap orang bersiap sambil memberi hormat dan mengatakan: “siap presiden” lalu secara bergantian menyalami Prabowo Subianto.

Aksi tersebut kemudian ditiru dalam bentuk parodi oleh banyak pihak, termasuk oleh anggota tim kampanye nasional (TKN) Jokowi.

Ada pihak yang menyebut bahwa Prabowo sedang main  “presiden-presidenan”. Oleh karena itu, wedangan Prabowo dengan Gibran pun seharusnya ditanggapi dengan pernyataan khas Gus Dur: “gitu aja kok repot.”

KEEMPAT, bahwa pernyataan Gibran tentang dirinya sebagai kader baru, kader biasa, tidak bermanuver, tidak punya pasukan, lalu merendahkan hatinya memilih jadi “anak kecil”, harus diyakini sebagai pernyataan dari seorang yang jujur, polos, dan tulus.

Maka Gibran justru harus diberi kebebasan, keleluasaan memainkan perannya sebagai “anak kecil” yang menggemaskan, sehingga setiap orang selalu ingin bertemu dan merindukannya.

KELIMA, bahwa tingginya keinginan tokoh- tokoh politik nasional bertemu dengan Gibran harus diterima dengan baik dan positif.

Gibran yang “suci, cerdas, dan kreatif” seperti pandangan Gus Dur kepada “anak kecil” ternyata berhasil memainkan perannya sebagai pelopor untuk menjadikan Pemilu 2024 sebagai pesta demokrasi yang menggembirakan, aman, damai.

Kunjungan Capres Anies Baswedan, Airlangga Hartarto, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto ke Surakarta sebagai bukti bahwa Gibran sebagai satu-satunya tokoh yang dapat mempertemukan semua Capres 2024.

KEENAM, bahwa Pilpres 2024 sejatinya sebagai kontestasi politik yang berkualitas, sehingga Capres harus mengedepankan spirit kebangsaan dan persaudaraan.

Pertarungan ide, gagasan, serta program dalam mewujudkan tujuan dan cita- cita nasional harus diutamakan.

Menghentikan penggunaan politik identitas, eksploitasi SARA, dan pemanfaatan ikatan- ikatan primordial.

Sikap permusuhan, ujaran kebencian, pernyataan yang saling merendahkan dan melukai perasaan harus dihindari, sehingga Pemilu 2024 tidak menghadirkan luka dan dendam.

KETUJUH, bahwa Kornas sebagai rekan juang politik Jokowi dan Ganjar tidak akan memaksa Jokowi, keluarganya, bahkan relawannya untuk mendukung Capres Ganjar.

Kornas menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Jokowi, dan tidak menuntut apapun. Kornas memiliki keyakinan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang berasal dari “orang biasa” seperti Jokowi di 2014 dan 2019.

Maka Kornas memutuskan mendukung Ganjar Pranowo sebagai satu- satunya Capres “orang biasa”.

KEDELAPAN, bahwa semua tokoh yang melewati proses panjang hingga menjadi Capres atau Cawapres harus diapresiasi dan dihargai.

Maka Kornas akan mengajak seluruh rekan juang politik, relawan, simpatisan, dan pendukung Capres Ganjar Pranowo untuk tidak melakukan ” black campaign, negative campaign” terhadap Capres lainnya.

Tidak menyebar berita bohong dan menyesatkan. Tidak memberi hadiah atau janji, dalam bentuk uang, dan sembako. Serta menjunjung tinggi persaudaraan, persatuan, dan kesatuan bangsa.

Kornas mengajak semua pihak, baik parpol, paslon, perseorangan calon dan penyelenggara, baik KPU, Bawaslu, DKPP, serta fasilitator baik Pemerintah, TNI dan Polri dan seluruh rakyat Indonesia untuk bergotong-royong menjadikan Pemilu 2024 sebagai Pemilu yang jujur, adil, aman, dan damai.

Penulis, Sutrisno Pangaribuan, Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas)

Tags: GibranPrabowo Subianto
ShareTweetSendShareSharePinSend

Berita Lainnya

Buah Pikir

Buku Cetak vs Buku Digital: Kelebihan dan kelemahan

by Ingot Simangunsong
2 April 2025 | 09:01 WIB
0

  Catatan | ingot simangunsong DI era digital saat ini, buku cetak dan buku digital menjadi dua pilihan utama bagi...

Read more
Buah Pikir

Pojokan: Zona aman atau tanda ketertutupan?

by Ingot Simangunsong
1 April 2025 | 16:33 WIB
0

Oleh | Ingot Simangunsong SETIAP orang sering memilih duduk di pojokan karena beberapa alasan psikologis dan praktis: Rasa Aman dan...

Read more
Buah Pikir

Menjaga netralitas pendidikan dari politisasi: Tanggung jawab bersama

by Ingot Simangunsong
2 Februari 2025 | 13:54 WIB
0

Oleh | Zita Nadia GultomPendidikan merupakan hak fundamental bagi setiap warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 31 Undang-Undang Dasar...

Read more
Buah Pikir

Kontroversi Pagar Laut di Tangerang: Ancaman bagi Nelayan dan Sengketa Ruang Pesisir

by Ingot Simangunsong
1 Februari 2025 | 17:54 WIB
0

Oleh: Vice RLYS Keberadaan pagar laut di perairan Kabupaten Tangerang memicu polemik di berbagai kalangan. Struktur yang membentang sepanjang 30...

Read more
Buah Pikir

Silaturahmi, Ziarah Makam Wali Nusantara, dan Wisata Religi bersama Tuan Guru Batak Syekh Dr Ahmad Sabban Elramaniy Rajagukguk, MA

by Ingot Simangunsong
6 Desember 2024 | 13:22 WIB
0

Catatan | Kh A Rajagukguk | Pak Imam DALAM semangat mempererat silaturahmi dan menghormati perjuangan para ulama Nusantara, Tuan Guru...

Read more
Buah Pikir

Polri yang ideal untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik

by Ingot Simangunsong
30 November 2024 | 05:42 WIB
0

oleh | Herry Chandra ST POLRI, sebagai lembaga penegak Hukum yang memiliki peran vital dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,...

Read more

Berita Terbaru

News

Pemkab Samosir terima 18 sertifikat tanah, Bupati Vandiko hadiri “Rakor Tata Ruang dan Pertanahan” di Medan

8 Mei 2025 | 10:43 WIB
News

Wali Kota Pematangsiantar Hadiri Munas VII APEKSI di Surabaya, Bahas Efisiensi dan Penguatan Fiskal Daerah

8 Mei 2025 | 10:23 WIB
News

Kegiatan Sosper di Huta Palia Siatasan, Dasa Sinaga apresiasi semangat pemuda bentuk SANGGAR BUDAYA

8 Mei 2025 | 06:37 WIB
News

DPR Jayapura “Studi Tiru” ke Samosir, dalami pengelolaan kawasan Danau Toba

7 Mei 2025 | 20:12 WIB
News

Pemkab Samosir dan FK3S gelar Paskah Oikumene di desa terpencil

7 Mei 2025 | 09:36 WIB
News

Ke siswa SMA Negeri 1 Girsang Sipanganbolon, Dasa Sinaga ingatkan pentingnya penyebarluasan ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan

7 Mei 2025 | 06:08 WIB
News

Warga Samosir laporkan dugaan pencemaran nama baik, tudingan penyakit HIV jadi pemicu

6 Mei 2025 | 13:28 WIB
News

Kegiatan penyebarluasan ideologi Pancasila dan Wasbang, Dasa Sinaga: “Cintai dirimu, jauhi Narkoba”

6 Mei 2025 | 05:42 WIB
News

Tujuh ketua komisariat REI Sumut dilantik, siap perkuat sektor properti di daerah

5 Mei 2025 | 19:32 WIB
News

Ketua Tim Pembina Posyandu Kota Pematangsiantar tinjau pelaksanaan Pekan Imunisasi Dunia

5 Mei 2025 | 19:06 WIB
News

Bupati Samosir sambut kunjungan BPK RI Sumut, tekankan komitmen tata kelola keuangan yang akuntabel

5 Mei 2025 | 17:38 WIB
News

LKBH Perjuangan Rakyat Merdeka desak Inspektorat Dairi audit kinerja BUMDes Parbuluan VI

5 Mei 2025 | 17:23 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba