“DENGAN adanya kegiatan halal bihalal, menunjukkan umat Islam adalah umat yang selalu memperkokoh rasa silaturahmi dan rasa persaudaraan serta memperkuat kerukunan antar umat beragama.”
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Pematang Siantar, Hj Susanti Dewayani yang didampingi Ketua Dekranasda H Kusma Erizal Ginting saat menghadiri acara Halal BI Halal Ikatan Keluarga Islam Simalungun (IKEIS) Kota Pematang Siantar, di Lantai II Convention Hall Siantar Hotel, Provinsi Sumatera Utara, Minggu (21/05/2023).
Wali Kota berpesan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi guna mengokohkan toleransi di Kota Pematang Siantar.
Hadiri perayaan Waisak, Wali Kota: “Kegiatan keagamaan bertujuan meningkatkan kualitas SDM”
Dalam menjalankan roda pemerintahan selama kurang lebih 15 bulan, Wali Kota telah menyusun sejumlah program, seperti, pengadaan Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan juga Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA).
“Sedangkan yang sedang berjalan adalah Outer Ring Road (jalan lingkar luar),” kata Wali Kota yang juga menyebutkan, toleransi sudah menjadi budaya di Kota Pematang Siantar. Apalagi, pendiri Kota Pematang Siantar, Raja Sangnaualuh Damanik telah menanamkan toleransi.
Di tahun 2015, Kota Pematang Siantar berada di peringkat lima sebagai kota paling toleran di Indonesia. Dua tahun kemudian, yakni di tahun 2017 berada di peringkat dua, dan tahun 2018, turun ke peringkat tiga.
BREAKING NEWS!!! Waspada wabah NARKOTIKA ZOMBIE, efek MENGERIKAN
“Jadi memang Pemerintah Kota Pematang Siantar belum pernah di peringkat pertama,” kata Wali Kota.
Kemudian, sejak 2019 hingga 2022, merosot jauh ke peringkat 51. Nah, di tahun 2023 ini, Pematang Siantar naik ke peringkat 31.
“Kota Pematang Siantar naik 20 poin, dan ini akan terus kita kejar agar peringkatnya semakin baik lagi,” kata Wali Kota, seraya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang selama ini telah menjaga toleransi di Kota Pematang Siantar.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pematang Siantar diwakili Rasyid Nasution mengatakan, pihaknya menyampaikan apresiasi kepada IKEIS yang menyelenggarakan jalinan Ukhuwah Islamiah demi ketenteraman dan kerukunan masyarakat Kota Pematang Siantar.
Dalam situasi mewujudkan persaudaraan dalam suasana Idul Fitri, manusia tidak luput dari rasa bersalah. Sehingga saling memaafkan merupakan hal yang wajib dilakukan untuk menyatakan kebersamaan.
“Mari kita saling buka pintu maaf,” kata Rasyid.
Sementara itu, Ketua IKEIS Pematang Siantar, Lisman Saragih mengatakan, begitu besarnya keinginan masyarakat etnis Simalungun untuk mampu berkomunikasi membangun Kota Pematang Siantar.
“Harus ada kompromi dan kesepakatan. Momentum Halal BI Halal ini merupakan kerinduan IKEIS untuk menjalin silaturahmi,” katanya.
Acara Halal BI Halal IKEIS Kota Pematang Siantar diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan Tausiyah oleh Al Ustadz Al Mukaram Muhammad Raja Habibulah Damanik dari Kota Padang, dan ramah tamah sekaligus santap siang bersama. (Samsudin Harahap/***)