“INI PEMBUNUHAN karakter dan fitnah keji. Yamitema orang yang anti dengan narkoba, karena itu dalam kepengurusan mau pun warga yang dibina selalu dilakukan tes urine untuk dipastikan tak ada yang menggunakan narkoba.”
Hal tersebut disampaikan Pimpinan Yayasan Jeera, Raden Gusti, melalui rilis yang disampaikan ke redaksi segaris.co, Kamis (04/05/2023), terkait isu yang beredar pasca aktor Tio Pakusadewo yang menyebut ada bisnis terselubung di dalam penjara yang melibatkan anak menteri.
Raden Gusti menyatakan dibentuknya yayasan tersebut berawal dari semangat membina para narapidana supaya mereka itu bisa mengembangkan diri, skill, jati diri dan kemampuan setelah mereka bebas.
“Saat itu Yamitema diundang salah satu organisasi kepemudaan yang bicara soal rencana melakukan pembinaan para napi, Yamitema merasa tergerak dengan semangat karena napi pasti ingin hidup lebih baik setelah keluar nanti, tapi mereka tak punya skill sehingga kami bersepakat membentuk Yayasan Jeera,” kata Raden Gusti.
Pimpinan Jeera Foundation tersebut mengatakan, sejak dibentuk tahun 2016, ada sekitar 500 warga binaan sudah diberikan pelatihan di bidang keterampilan tas kulit, barista kopi, seni musik, barber, seni lukis, sampai membuat roti.
“Tujuannya nanti setelah selesai menjalani hukuman penjara mereka sudah mempunyai bekal keterampilan, apakah musisi, mau jadi pelukis, barista atau usaha kerajinan. Banyak dari mereka yang sudah berhasil, walau tentu tidak semua berhasil juga, tapi paling tidak Yayasan Jeera ini bisa memberikan berkontribusi bagi mereka,” kata Raden Gusti.
Tio Pakusadewo dikeluarkan
Raden Gusti mengatakan yayasan melihat warga binaan sebagai orang yang bermasalah secara sosial, namun mereka harus merubah hidupnya asalkan mereka mau dididik agar tidak bermasalah lagi, maka Yayasan Jeera akan hadir untuk mendidiknya.
Ketika disinggung terkait isu artis Tio Pakusadewo yang pernah terlibat sebagai pelatih dalam kegiatan pembinaan seni lukis Yayasan Jeera, dia pada akhirnya diberhentikan karena ada pelanggaran.
“Ya, benar dia pernah terlibat di yayasan ini. Dia pernah melakukan pelanggaran sehingga dikeluarkan dari program,” katanya.
Raden Gusti menjelaskan bahwa dalam rangka pembinaan warga binaan, Yayasan Jeera bekerjasama dengan banyak pihak yang meliputi Lembaga Pemerintah, Lembaga Internasional, Lembaga Pendidikan, dan juga perusahaan swasta.
“Jeera itu pernah berkolaborasi dengan UNODC (PBB), Parson’s School Of Design New York, Dewan Kesenian Jakarta, dan banyak lagi” ujar Raden.
Tudingan itu tidak benar
Sementara itu, Pimpinan Jeera Foundation, Yamitema Gulo akhirnya angkat bicara terkait isu yang beredar pasca aktor Tio Pakusadewo yang menyebut ada bisnis terselubung di dalam penjara yang melibatkan anak menteri.
Dalam wawancara di Youtube Uya Kuya atau Surya Utama yang juga Kader PAN (Partai Amanat Nasional) tersebut, sang aktor senior menyatakan ada bisnis yang dikelola dan dimonopoli oleh anak Menteri Hukum dan HAM, tudingan tersebut dibantah pihak Jeera Foundation
“Tudingan itu tidak benar sama sekali. Saya merasa heran dengan tuduhan melakukan monopoli bisnis, karena di dalam lapas ada banyak yayasan dan organisasi yang bekerja sama dengan pihak lapas. Jadi saya juga heran dengan tudingan monopoli bisnis di dalam lapas, dasarnya apa? Karena sepengetahuan saya ada beberapa lembaga yang bekerja sama dengan pihak lapas,” ujar Founder Jeera Foundation, Yamitema Laoly kepada wartawan, Rabu (03/05/2023)
Syukuran HBP Ke-59 di Lapas Kelas IIA Pematang Siantar, dapat mempererat rasa kekeluargaan
Meningkatkan kepribadian
Karutan Cipinang, Ali Sukarno mengatakan aktor Tio Pakusadewo memang pernah bergabung dengan program pembinaan yang diselenggarakan oleh Jeera Foundation yang bekerja sama dengan Seksi Bimgiat Rutan Cipinang.
“Artis senior ini pernah diminta untuk jadi salah satu pengajar di bidang seni lukis. Namun Tio Pakusadewo pernah melakukan pelanggaran,” kata Ali Sukarno yang juga menyatakan sampai saat ini semua warga binaan yang memenuhi persyaratan diperbolehkan mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kepribadian dan kemandirian para warga binaan secara gratis.
Terkait dengan isu monopoli bisnis Jeera Foundation, Ali Sukarno menyatakan yayasan itu merupakan pihak ketiga yang ditunjuk melalui MoU.
“Lembaga ini bergerak dalam bidang pembinaan kepribadian dan kemandirian bagi warga binaan Selama beberapa tahun jadi mitra pada bidang pembinaan, Jeera Foundation disebut telah banyak berkontribusi dalam mengembangkan keterampilan dan kemandirian warga binaan,” kata Ali Soekarno.
Ada pun bidang kemandirian yang disponsori Jeera Foundation di antaranya pelatihan barista, pelatihan kerajinan kulit, pelatihan barbershop, pelatihan seni musik, pelatihan seni lukis, pelatihan seni peran, pelatihan pembuatan tempe, hingga pelatihan laundry. (rilis/***)