SARI IDA ZALUKHU, berusia 63 tahun, mengidap penyakit kanker di kepala dan kurang lebih tiga tahun terakhir, ia mengalami sakit yang begitu parah.
Menurut salah seorang keluarga dekatnya, Sari Ida Zalukhu, belum menikah, tinggal bersama anak dari saudaranya laki-laki yang hidup pas-pasan.
“Sesungguhnya, selama ini kami sudah berupaya dalam keterbatasan kami untuk pengobatan Bu Sari, tapi belum saatnya untuk bisa sembuh. Karena itu, kami sangat mengharapkan bantuan bapak, ibu, saudara-saudari kami yang dermawan, dan atau dari pihak mana pun untuk bergotong-royong membantu keluarga kami,” kata keluarga Ida Sari Zalukhu dengan mata berkaca-kaca.
Ketua Pemuda Katolik Nias Utara, Gizakiama Hulu turut prihatin atas penyakit kanker yang diderita Ida Sari Zalukhu.
Wala pun sudah lama menahan rasa sakit dengan usia yang renta, tetapi masih bisa bertahan dan berharap bisa sembuh seperti sediakala.
“Kehadiran kami di sini merupakan bentuk kepedulian dan empati atas kondisi Ibu Sari. Selain itu, kami juga mau berdialog langsung dengan keluarga untuk bersama-sama mendampingi proses pengobatannya. Kami juga siap membantu dan ambil bagian menggalang donasi yang diperuntukkan kepada pasien nantinya,” kata Gizakiama Hulu.
Sementara itu Pj. Kepala Desa Ononamòlò Tumula, Ta’efori Zalukhu mengungkapkan, “Sebagai bentuk kepekaan pemerintahan desa, kami ikut serta menguatkan baik yang sakit mau pun seluruh anggota keluarga yang setia mendampingi selama ini.”
Polda Sumut gelar 41 adegan pra rekonstruksi kematian Bripka Arfan Saragih
Ta’efori Zalukhu mengungkapkan, “Memang tidak seberapa nilai yang kami berikan, tapi setidaknya bisa sedikit meringakan beban keluarga. Bila Ibu Sari dan keluarga setuju, maka bisa kita berangkatkan untuk bawa berobat di Rumah Sakit yang bisa menangani. Hanya anggota keluarga perlu kesepakatan terlebih dahulu.” (Methodius Gulo/***)