MEDAN – SEGARIS.CO — Bupati Samosir Vandiko T. Gultom menghadiri kegiatan Sosialisasi Pembentukan Sekolah Rakyat dan Dialog Pilar-Pilar Sosial yang digelar di Aula Raja Inal Siregar, lantai 2 Kantor Gubernur Sumatera Utara, Medan, Jumat (11/O4/2025).
Bupati menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini dan menyebutnya sebagai langkah strategis dalam meningkatkan pemerataan pendidikan.
“Kami mendukung penuh program Sekolah Rakyat sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat miskin. Ini merupakan peluang besar bagi Samosir untuk meningkatkan kualitas SDM dan memperluas akses pendidikan,” ujar Vandiko.
Kehadiran Bupati didampingi sejumlah pejabat daerah, antara lain Kadis Pendidikan Jhonson Gultom, Kadis Sosial PMD Agust Karo-Karo, Kadis Kominfo Immanuel Sitanggang, serta Kepala Bappeda Rajoki Simarmata.
Kegiatan ini turut dihadiri Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf dan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution.
Dalam sambutannya, Bobby mengungkapkan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat (SR) di sejumlah kabupaten/kota masih menghadapi kendala penyediaan lahan.
“Dari 33 kabupaten/kota di Sumut, sebanyak 21 daerah telah mengajukan permohonan pembangunan Sekolah Rakyat. Sisanya bukan tidak berminat, melainkan terkendala kepemilikan lahan,” ujar Bobby.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas ditetapkannya Sumatera Utara sebagai lokasi penyelenggaraan program pendidikan ini.
Bobby menegaskan bahwa Sekolah Rakyat diharapkan mampu menjadi solusi jangka panjang dalam memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan yang setara bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Ia berharap semua usulan yang telah masuk dapat terealisasi sepenuhnya.
Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat ditujukan bagi keluarga pada desil 1 dan 2, yakni golongan miskin dan sangat miskin.
“Program ini merupakan bagian dari upaya memuliakan masyarakat kecil dan membangkitkan potensi wong cilik dalam menyongsong Indonesia Emas,” ujarnya.
Menurut Mensos, tahap awal pembangunan akan mencakup 53 lokasi di seluruh Indonesia, salah satunya di Kota Tebingtinggi.
Sekolah Rakyat akan dibuka mulai jenjang SD hingga SMA dengan kapasitas hingga 1.000 siswa, dibangun secara bertahap dengan persyaratan lahan seluas 5 hingga 10 hektare. [Hatoguan Sitanggang/***]