Catatan | ingot simangunsong
KETIKA warga Kota Pematangsiantar sudah mengetahui siapa Wali Kota dan Wakil Wali Kota [yakni Wesly Silalahi dan Herlina] serta warga Kabupaten Simalungun menerima kemenangan Bupati dan Wakil Bupati [yakni Anton Saragih dan Benny Gusman Sinaga] yang sama-sama akan memimpin 5 tahun ke depan, yang sangat diharapkan masyarakat adalah gebrakan awalnya, apa?
Dua gebrakan Wali Kota Pematangsiantar
Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi bersama Wakilnya, Herlina, sudah melakukan dua gebrakan setelah keduanya dilantik, yakni meninjau pembersihan dan pembenahan Stadion Sangnaualuh, pada Sabtu (08/03/2025).
Di kesempatan itu, Wesly Silalahi menginstruksikan agar dilakukan percepatan pembenahan Stadion Sangnaualuh, khususnya area lapangan agar dapat digunakan masyarakat untuk berolahraga.
Kemudian gebrakan kedua, Wesly Silalahi bersama Herlina didampingi Sekda Junaidi Sitanggang dan Kadis Lingkungan Hidup, Dedy Tunasto Setiawan meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Tanjungpinggir, Kecamatan Siantar Martoba, Senin (10/03/2025).
Pengelolaan sampah menjadi salah satu program prioritas Wesly Silalahi dan Herlina.
Wesly Silalahi menegaskan, bahwa ia menargetkan persoalan sampah harus segera diselesaikan.
Kepada Dedy Tunasto Setiawan, Wesly menekankan agar pengelolaan sampah menjadi atensi dinas yang dipimpinnya. Bahkan, jika tidak ada perubahan percepatan penanganan sampah, Wesly Silalahi akan menggantikan Dedy Tunasto Setiawan.
Wesly Silalahi meminta seluruh jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar untuk saling bahu-membahu dan tidak melakukan pembiaran terhadap persoalan sampah yang dapat menimbulkan penyakit.
“Yang pasti sampah itu tidak sehat. Sudah pasti itu. Ini sumber penyakit. Persoalan ini harus segera diatasi,” kata Wesly Silalahi.
13 Program Prioritas dalam Rapat Perdana ASN
Wakil Wali Kota Pematangsiantar, Herlina, mewakili Wali Kota Wesly Silalahi dalam rapat perdana bersama jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemko Pematangsiantar, Senin (24/2/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Herlina memaparkan 13 program kerja yang menjadi bagian dari agenda 100 hari bertajuk Cerdas, Sehat, Kreatif, dan Selaras.
Rapat yang berlangsung di Ruang Serbaguna Pemko Pematangsiantar ini juga merangkap sebagai pertemuan teknis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Herlina menegaskan bahwa program-program ini disusun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mempercepat pembangunan di berbagai sektor.
Ada pun 13 program kerja yang diprioritaskan antara lain:
Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) untuk mewujudkan Universitas Negeri di Pematangsiantar.
Optimalisasi pemanfaatan Stadion Sang Naualuh.
Revitalisasi Terminal Tanjung Pinggir.
Penataan operasional odong-odong.
Peningkatan ketahanan pangan melalui kerja sama antar daerah.
Penguatan program pola asuh anak.
Pembentukan pusat layanan pengaduan masyarakat (call center).
Pengelolaan sampah secara lebih efektif.
Pelaksanaan Festival Bah Bolon pada HUT Kota Pematangsiantar di bulan April.
Penghargaan bagi masyarakat kreatif dalam rangka HUT Kota Pematangsiantar.
Penguatan budaya kerja ASN melalui pembaruan aplikasi e-Kinerja.
Kampanye cinta dan dukungan terhadap produk UMKM Pematangsiantar, termasuk kerja sama dengan toko ritel modern serta gerakan ASN mendukung produk lokal.
Pelaksanaan tes narkoba bagi pelajar dan ASN sebagai langkah pencegahan penyalahgunaan narkotika.
Herlina pun berharap, melalui program-program ini, Pematangsiantar dapat berkembang menjadi kota yang lebih maju dan berdaya saing.
“Semoga upaya kita bersama dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat serta membangun Kota Pematangsiantar yang Cerdas, Sehat, Kreatif, dan Selaras,” ujar Herlina.
Bagaimana dengan gebrakan Bupati Simalungun?
Kinerja 30 hari Bupati dan Wakil Bupati Simalungun dinanti, 11 program unggulan masih jadi harapan
Bupati Simalungun, Anton Saragih, bersama Wakil Bupati Benny Sinaga, mengusung visi besar menjadikan Kabupaten Simalungun sebagai salah satu motor penggerak pembangunan nasional, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Komitmen mereka tak hanya terfokus pada pembangunan infrastruktur dan digitalisasi layanan, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat kecil melalui 11 program unggulan.
Ke-11 program tersebut meliputi:
Program Makan Siang Gratis
Pembangunan Universitas Bersubsidi
Jaminan Modal Sementara bagi Petani dan UMKM
Digitalisasi Layanan Publik
Beasiswa bagi Pelajar di Semua Tingkatan
Subsidi bagi Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan
Pelatihan Keterampilan bagi Masyarakat
Penyediaan Layanan Internet Gratis di Setiap Desa
Subsidi bagi Kegiatan Budaya dan Pariwisata
Stimulus bagi Penggiat Rumah Ibadah, seperti Guru Ngaji dan Guru Sekolah Minggu
Perbaikan Infrastruktur Publik, termasuk Jalan dan Sarana Air Minum
Namun, setelah hampir 30 hari masa kerja kepemimpinan Anton Saragih dan Benny Sinaga, masyarakat Simalungun masih menunggu realisasi dari program – program unggulan tersebut.
Salah satu yang paling dinantikan adalah perbaikan infrastruktur publik, termasuk jalan dan sarana air minum, yang menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat.
Selain itu, kebijakan terkait jaminan modal sementara bagi petani dan pelaku UMKM juga belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Padahal, program ini digadang – gadang sebagai upaya nyata untuk menggerakkan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kondisi ini diperparah dengan belum adanya rapat koordinasi antara Bupati dan Wakil Bupati dengan seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Simalungun.
Koordinasi yang solid dinilai menjadi kunci utama dalam menjalankan program – program prioritas agar dampaknya dapat segera dirasakan oleh masyarakat.
Publik kini menanti gebrakan konkret dari kepemimpinan Anton Saragih dan Benny Sinaga.
Akankah 11 program unggulan tersebut segera bertransformasi menjadi aksi nyata? Masyarakat berharap, tak hanya sekadar janji, tetapi juga realisasi yang dapat membawa perubahan bagi Simalungun. Semoga.
Penulis, Ingot Simangunsong, pimpinan redaksi Segaris.co, dan penggagas gerakan politik “Dasa Sinaga Marsiadapari”