TOBA — SEGARIS.CO — Dalam upaya melestarikan dan mengembangkan budaya Batak, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Batak Center Kabupaten Toba menggelar pelatihan Aksara Batak di sejumlah sekolah di wilayah tersebut.
Kegiatan ini dimulai di SMP 5 Satu Atap Simanobak, Kecamatan Silaen, pada Jumat, 21 Februari 2025, dan mendapat sambutan antusias dari guru serta siswa.
Para guru mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan pengalaman baru bagi mereka.
Selama ini, mereka hanya menggunakan Aksara Batak secara manual.
“Sekarang kami sangat senang karena sudah bisa menulis Aksara Batak di komputer dan ponsel. Ini sangat membantu dalam proses belajar mengajar,” ujar salah seorang guru.
Seorang siswa pun turut mengungkapkan kebanggaannya, “Aksara Batak itu keren, saya bangga menjadi orang Batak.”
Pelatihan berlanjut pada hari kedua, Sabtu, 22 Februari 2025, di SMP 2 Silaen.
Kegiatan ini diawali dengan paparan mengenai potensi budaya oleh Drs. M. Tansiswo Siagian, dilanjutkan dengan sesi pelatihan yang dipandu Harapan Sibarani, S.S., yang memperkenalkan dasar-dasar Aksara Batak, baik secara manual maupun melalui perangkat digital.
Dalam pemaparannya, Harapan Sibarani menekankan pentingnya pelatihan ini dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan budaya Batak.
“Tujuan utama kita adalah bagaimana para siswa mencintai dan bangga akan budaya Batak. Selain itu, kita ingin memastikan guru dan siswa dapat menuliskan Aksara Batak dengan benar dan rapi,” jelasnya.
Pelatihan ini juga memicu diskusi aktif dari para peserta.
Salah satu guru, Dewi Sartika Siagian, S.Pd., mengungkapkan bahwa materi yang dipelajari berbeda dari yang ia ketahui sebelumnya.
“Kami sangat berterima kasih kepada narasumber yang telah memberikan pencerahan mengenai penulisan Aksara Batak yang benar,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Harapan Sibarani menegaskan bahwa pelatihan ini bertujuan murni untuk pelestarian budaya.
Ia berharap ke depan, penggunaan Aksara Batak dapat diterapkan dalam berbagai aspek, seperti papan nama kantor, sekolah, usaha, hingga surat resmi pemerintah daerah.
“Anak-anak semakin mencintai budayanya ketika mereka dapat berkomunikasi menggunakan font Aksara Batak di ponsel mereka. Begitu juga dengan para guru yang kini bisa menggunakannya di laptop untuk menunjang proses belajar mengajar,” katanya.
Ketua DPD Batak Center Toba, Ir. Tua Pangaribuan, M.Si., menyatakan dukungannya terhadap program ini.
“Batak Center berkomitmen untuk terus melestarikan dan mengembangkan budaya Batak. Semoga kegiatan ini bermanfaat dan dapat diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari,” katanya.
Sementara itu, Drs. M. Tansiswo Siagian menegaskan bahwa kegiatan ini dilakukan tanpa membebani sekolah, guru, maupun siswa.
“Kami hanya ingin berbagi ilmu dan pengalaman untuk kemajuan budaya Batak di Kabupaten Toba,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi kontribusi Harapan Sibarani, yang dikenal sebagai Tenaga Ahli Cagar Budaya (TACB) bersertifikat dari Kemendikbud RI, penulis, serta profesional di bidang Aksara Batak.
Harapan Sibarani menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen mereka dalam memenuhi janji yang disampaikan kepada kepala sekolah dan siswa pada peringatan wafatnya Pahlawan Revolusi D.I. Panjaitan tahun lalu.
“Kami siap melanjutkan sosialisasi dan pelatihan di sekolah-sekolah yang membutuhkan, tanpa biaya. Jangan ragu untuk menghubungi kami. Semoga budaya kita tetap lestari demi kebaikan bersama. Tetaplah berbuat baik,” katanya. [Paber Simanjuntak/***]