SAMOSIR – SEGARIS.CO — Suasana penuh haru dan kebersamaan mewarnai acara pelepasan Wakil Bupati Samosir periode 2020-2024, Martua Sitanggang, yang memasuki masa purna tugas di Rumah Dinas Wakil Bupati pada Selasa (18/02/2025).
Asisten II, Hotraja Sitanggang, menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan kerja keras Martua selama menjabat.
Ia menilai pengabdian Martua menjadi teladan bagi banyak pihak dalam membangun Samosir.
“Bapak adalah panutan bagi kami atas kerja keras dan dedikasi selama menjabat, meskipun di usia yang tidak lagi muda,” ujar Hotraja.
Sengketa lahan di Bonatua Lunasi: Muller Sinurat ajukan gugatan ke PN Balige
Usai menuntaskan tugasnya di Kabupaten Samosir, Martua dan keluarga dijadwalkan kembali ke Jambi untuk menikmati masa pensiun.
Keluarga besar Marga Limbong, sebagai tulang (pihak ayah) dalam keluarga Martua, turut menyampaikan doa dan harapan terbaik.
“Semoga Tuhan terus memberkati perjalanan Pak Martua dan keluarga saat kembali ke Jambi pada 20 Februari. Kami juga berdoa agar anak-anak beliau segera dipertemukan dengan jodohnya,” ujar perwakilan Marga Limbong.
Sementara itu, Boru Simarmata menyoroti ketahanan dan kemampuan kepemimpinan Martua dalam menghadapi berbagai tantangan selama empat tahun terakhir.
Ia juga mengingatkan bahwa masih ada tugas penting yang harus diperjuangkan, yakni pembangunan Pengadilan Negeri Pangururan di Kabupaten Samosir.
“Selama empat tahun, Pak Martua menunjukkan ketahanan, kepemimpinan, dan dukungan luar biasa dari istrinya. Saya bangga atas pencapaian mereka,” ungkapnya.
Ucapan terima kasih juga datang dari komunitas Parompuan Nauli, yang selama ini dibimbing oleh istri Martua, Rohana Situmorang.
“Terima kasih atas bimbingan dan nasihat Ibu Rohana selama empat tahun ini. Kami berharap Ibu tetap memberikan arahan hingga Juni nanti,” ujar perwakilan komunitas, Boru Sidabutar.
Sekretaris Daerah Kabupaten Samosir, Marudut Tua Sitinjak, turut memberikan penghormatan atas kontribusi Martua dalam pembangunan daerah.
“Kami sangat bangga. Meskipun usia beliau sudah lanjut, semangat dan kepemimpinannya tetap muda, terutama dalam mengarahkan kami dalam membangun Kabupaten Samosir,” kata Marudut.
Pesan perpisahan Martua Sitanggang
Dalam sambutan perpisahannya, Martua mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat Samosir selama periode 2020-2024.
“Tidak ada perpisahan tanpa pertemuan, dan tidak ada pertemuan tanpa perpisahan. Ini bukan akhir, melainkan bagian dari perjalanan,” ucapnya.
Martua juga mengenang perjalanan kariernya, terutama saat bekerja di Jambi yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
“Di Jambi, 95% penduduknya Muslim, namun saya yang Kristen dipercayakan sebagai Kepala Dinas PU dan kemudian kembali ke Samosir sebagai Wakil Bupati. Selama kita bekerja dengan jujur dan gigih, Tuhan pasti menyertai,” katanya.
Menutup sambutannya, Martua memberikan pesan inspiratif kepada para pimpinan dan pegawai di Pemerintahan Kabupaten Samosir agar terus bekerja dengan semangat dan kolaborasi.
“Jika tidak bisa membantu banyak orang, bantulah dua orang. Jika itu pun tidak memungkinkan, bantulah satu orang. Jika masih belum bisa, setidaknya jangan menyulitkan orang lain,” katanya.
Acara perpisahan ini menjadi momen refleksi dan penghormatan atas dedikasi Martua Sitanggang dalam membangun Samosir.
Kini, ia bersiap memulai babak baru dalam kehidupannya di Jambi, dengan doa dan dukungan dari masyarakat yang telah ia layani. [Sri Intan Sinaga/***]