PEMATANGSIANTAR — SEGARIS.CO — KETUA Satuan Tugas [Satgas] Tani — yang juga Ketua Bidang Pendidikan Pelatihan [Diklat] Himpunan Kerukunan Tani Indonesia [HKTI] Sumatera Utara [Sumut] — Dr Tuangkus Harianja MM MH, meninjau rumah kaca penanaman melon yang dikelola Ketua HKTI Kota Pematangsiantar, Sudianto Wilis di Jalan Sukamulia, Kelurahan Tanjungpinggir, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar, Rabu [11/12/2024].
“Kita mengapresiasi apa yang sudah dilakukan HKTI Pematangsiantar dalam pemanfaatan lahan untuk ketahanan pangan. Artinya, dengan lahan yang tidak luas, dapat dimanfaatkan untuk cocok tanam jenis tanaman apa pun yang bermanfaat bagi kebutuhan sendiri, mau pun untuk bisnis rumahan,” kata Tuangkus Harianja yang didampingi Ketua Raja Sonang Kota Pematangsiantar, B Gultom, E Gultom, Jansen Sirait, Wakil Ketua HKTI Pematangsiantar, Samuel Lasa dan bendahara, Wiwin Adi Yanto Lubis.
Menurut Tuangkus Harianja, gagasan besar Presiden RI, Prabowo Subianto, terkait program swasembada ketahanan pangan nasional, menjadi penguatan dari apa yang sudah dikerjakan HKTI Pematangsiantar.
“Apa yang sedang kita kerjakan saat ini melalui Satgas Tani HKTI Sumut, bagaimana memeta dan menginventarisasi permasalahan para petani di Sumut, khususnya di Pematangsiantar, Deliserdang, Serdangbedagai, Batubara dan Asahan,” kata Tuangkus Harianja.
Tuangkus Harianja: “Wacana Pematangsiantar ibukota Sumut, respon Wesly Silalahi sangat diharapkan”
Pada kesempatan itu, Subianto Wilis menjelaskan, terkait konsep rumah kaca tanaman melon yang masa tanam 3 bulan sudah panen.
“Kita dapat memberikan pendampingan bagi masyarakat yang tertarik dengan pola tanam melon, juga tanam daun slada dengan memanfaatkan lahan sempit,” kata Sudianto Wilis yang sudah tiga tahun menekuni pola tanam hidroponik di lahan sempit.
Menurut Sudianto Wilis, pemanfaatan lahan sempit, terutama di kawasan perkotaan perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah, sehingga masyarakat dapat menyiasati ketahanan pangan sendiri.
“Kita di HKTI juga akan melakukan sosialisasi pemanfaatan lahan sempit agar dapat dipergunakan bagi tanam sayur-sayuran, cabai dan tomat,” kata Sudianto Wilis.
Bahkan Tuangkus Harianja menyampaikan, sekarang ini pola tanam ubi jalar, sudah dapat hanya menggunakan goni saja.
Setelah melihat rumah kaca tanaman melon, dilakukan peninjauan pemeliharaan ayam kampung pedaging hasil persilangan ayam kampung dengan ayam pedaging yang dikelola Samuel Lasa.
“Ada 100 ekor dengan masa pemeliharaan 2,5 bulan sudah bisa jual dengan berat 1,5 kilo,” kata Samuel Lasa. [Ingot Simangunsong/***]