PEMATANGSIANTAR — SEGARIS.CO — KETUA Satuan Tugas [Satgas] Tani — yang juga Ketua Bidang Pendidikan Pelatihan [Diklat] Himpunan Kerukunan Tani Indonesia [HKTI] Sumatera Utara [Sumut] — Dr Tuangkus Harianja MM MH, mengharapkan respon dari Wali Kota Pematangsiantar [terpilih] periode 2025 – 2030, Wesly Silalahi terkait berkembangnya wacana menjadikan Kota Pematangsiantar sebagai ibukota Provinsi Sumut.
“Dengan diresponnya wacana tersebut, perjuangan Wesly Silalahi akan menjadi berbeda dan lebih besar selama lima tahun kepemimpinannya,” kata Tuangkus Harianja yang mantan Kepala BNN Kota Pematangsiantar itu kepada Segaris.co, Minggu [08 /12/2024].
Menurut Tuangkus Harianja, wacana tersebut, menjadi penting ditindaklajutkan, karena posisi Kota Pematangsiantar berada di titik pertengahan untuk percepatan, efektifitas dan efesiensi layanan adminstratif dan pembangunan di kabupaten/kota se-Sumatera Utara.
“Pertimbangan lainnya, dengan ditetapkannya Kota Pematangsiantar sebagai ibukkota provinsi, akan berdampak besar bagi pertumbuhan pariwisata di wilayah [kawasan wisata] Danau Toba,” kata Tuangkus Harianja.
HATOGUAN SITANGGANG, jurnalis Segaris.co sukses antar putrinya raih SARJANA HUKUM
Pemanfaatan kawasan Tanjungpinggir
Tuangkus Harianja menyebutkan, untuk perluasan wilayah administratif, Wesly Silalahi diharapkan lebih fokus memperhatikan kawasan Tanjungpinggir, yang luasnya mencapai 400 hektar untuk percepatan wacana ibukota dan relokasi perkantoran Pemerintah dan DPRD Kota Pematangsiantar.
“Artinya, ada lahan yang demikian luas, yang dapat diperjuangkan untuk perluasan wilayah administratif Pemerintah Kota Pematangsiantar. Setidaknya, penataan dan pemanfaatan kawasan Tanjungpinggir, menjadi skala prioritas bagi Wesly Silalahi,” kata Tuangkus Harianja yang dua kali berturut-turut berhasil mengantar BNN Kota Pematangsiantar sebagai BNN Terbaik se Indonesia itu.
Dengan direlokasinya perkantoran Pemerintah Kota di dalam satu kawasan, maka pembenahan Kota Pematangsiantar pun akan lebih terarah untuk menjadi kota transit dan wisata kuliner yang representatif, kata Tuangkus Harianja. [Ingot Simangunsong/***]