PEMATANGSIANTAR — SEGARIS.CO — GAGASAN besar Presiden RI, Prabowo Subianto terkait program percepatan swasembada ketahanan pangan nasional, menginspirasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia [HKTI] Sumatera Utara [Sumut] yang dipimpin Gus Irawan Pasaribu [yang akan dilantik sebagai Bupati Tapanuli Selatan periode 2025-2030], untuk membentuk Satuan Tugas [Satgas] Tani.
Satgas tersebut, diamanahkan kepemimpinannya kepada Dr Tuangkus Harianja MM MH, sebagai ketua — yang juga Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan [Diklat] HKTI Sumut.
Berikut ini petikan wawancara Pimpinan Redaksi Segaris.co, Ingot Simangunsong dengan Tuangkus Harianja di Kota Pematangsiantar pada Jumat, 6 Desember 2024.
Apa yang mendorong HKTI Sumut membentuk Satgas Tani?
[Tuangkus Harianja menjelaskan, HKTI Sumut telah melakukan pemetaan dan inventarisasi lebih fokus pada permasalahan yang dihadapi para petani di 32 kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Sumut.]
Hasil pemetaan dan inventarisasi permasalahan itulah yang menginspirasi HKTI Sumut untuk membentuk Satgas Tani.
Kemudian Satgas Tani, menjadi bentuk apresiasi HKTI Sumut terhadap gagasan besar Presiden Prabowo Subianto terkait program percepatan swasembada ketahanan pangan nasional.
Satgas Tani HKTI Sumut akan berkontribusi besar untuk kedua hal tersebut, pendampingan maksimal terhadap masalah petani dan percepatan swasembada pangan nasional, khususnya di Sumut.
REFORMASI ANTIKORUPSI: mewujudkan pemerintahan bersih dengan dukungan Prabowo Subianto
Bisa dijabarkan lebih spesifik masalah yang dihadapi para petani?
Masalah pendistribusian pupuk, ketersediaan dan masalah harga. Masa tanam dan panen serentak. Pemasaran hasil panen. Memutus mata rantai tengkulak, yang sangat membebani para petani.
Yang tidak kalah penting, adalah para petani yang bercocok tanam di lahan garapan. Mereka jadi bulan-bulanan para mafia tanah, dengan biaya administrasi tetapi tidak memiliki kepastian alas usaha dalam bentuk apa pun, sehingga dalam mengelola lahan, para petani tidak merasa aman dan nyaman.
Mirisnya, ketika para petani diperhadapkan dengan permasalahan, justru mereka dibiarkan menghadapi sendiri tanpa pendampingan.
Terhadap penjelasan tersebut, apa langkah yang sifatnya segera untuk dilaksanakan Satgas Tani?
Khusus para petani yang bercocoktanam di lahan garapan, Satgas Tani akan persiapkan pendampingan maksimal, dan melakukan dialog untuk mendapatkan solusi tepat, agar mereka dapat bercocok tanam dengan suasana nyaman dan aman.
Makna lahan garapan, kan identik dengan lahan bukan milik petani, bisa jadi milik badan usaha atau negara. Solusi apa yang hendak ditawarkan Satgas Tani?
Ketika Pak Prabowo Subianto mendapatkan amanah menjadi Presiden, hal yang luar biasa dilakukan adalah niat suci memutihkan utang para nelayan dan pelaku UMKM.
Pak Prabowo Subianto, juga Ketua Dewan Pembina HKTI dan mantan Ketua Umum HKTI yang sangat familiar dengan para petani.
Satgas Tani HKTI Sumut dengan hasil pemetaan dan inventarisasi masalah tani, dalam waktu dekat akan audiensi dengan Ketua Pembina HKTI Pak Prabowo dan Ketua Umum Pak Fadli Zon, kita akan ajukan permohonan agar para petani yang bercocoktanam di lahan garapan diberikan hak guna usaha [HGU] 25 hingga 30 tahun.
Kami yakin Pak Prabowo dan Pak Fadli Zon memberikan perhatian khusus, agar tujuan petani sejahtera, nyaman dan aman dapat terwujud.
[Tuangkus Harianja menggambarkan dengan diberikannya HGU kepada para petani, akan terputuslah mata rantai gerakan para mafia tanah. Satgas Tani, juga sudah mempersiapkan sejumlah lawyer dalam pendampingan masalah hukum.]
Terkait masalah pendistribusian pupuk, apa langkah yang dilakukan Satgas Tani?
Kita bersyukur beberapa hari lalu, Menteri Pertanian menyampaikan para petani cukup menunjukkan KTP untuk mendapatkan pupuk. Kemudian, peranan Bulog sudah dikembalikan ke posisi semula, sebagai badan yang mengurusi swasembada ketahanan pangan.
Satgas Tani, akan berperan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan distribusi pupuk yang dibutuhkan para petani. Kita berharap, masa kejayaan Sumut sebagai lumbung pangan [khususnya beras] dapat kita kembalikan.
Bagaimana progres pembentukan Satgas Tani di kabupaten dan kota yang ada di Sumut?
Progres cukup baik, kita sudah mengemas terbentuknya Satgas Tani di Kota Pematangsiantar, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Serdangbedagai, Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbanghasundutan, Kabupaten Toba, Kabupaten Tapanuli Utara dan akan kita realisasikan di 32 kabupaten dan kota.
[Sebagai bentuk implementasi kehadiran Satgas Tani, Tuangkus Harianja membranding mobilnya, dan telah persiapkan kaos Satgas Tani hasil disainnya sendiri.
Tuangkus Harianja berharap branding mobil dan kaos Satgas Tani dapat disosialisasikan di seluruh kabupaten dan kota di Sumut.]
Tetapi, pesan terpenting dari kehadiran Satgas Tani, untuk pendampingan maksimal bagi para petani dan dukungan penuh percepatan program swasembada ketahanan pangan nasional. [***]