PEMATANGSIANTAR — SEGARIS.CO — PENDIDIKAN di Indonesia selalu menjadi fondasi penting dalam pembangunan bangsa.
Sepanjang tahun 2024, beberapa tokoh pendidikan dari berbagai daerah di Indonesia berhasil mencatatkan prestasi yang membanggakan.
Berikut adalah lima tokoh yang menonjol:
Dr. Maria Ulfa Siregar (Medan, Sumatera Utara)
Dr. Maria Ulfa Siregar adalah dosen di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan.
Ia mengajar di Fakultas Ilmu Pendidikan dengan fokus pada teknologi pendidikan dan pengembangan metode pembelajaran inovatif, khususnya yang berbasis teknologi digital dan virtual.
Selain mengajar, ia aktif dalam berbagai proyek penelitian pendidikan, termasuk program pemberdayaan sekolah di daerah terpencil melalui teknologi.
Prestasi:
Dr. Maria Ulfa berhasil membawa metode pembelajaran berbasis teknologi virtual ke sekolah-sekolah pedesaan di Sumatera Utara.
Programnya, Smart Village Education, memanfaatkan perangkat VR (Virtual Reality) untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang sains dan geografi.
Berkat inovasi ini, ia menerima penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai Inovator Pendidikan Tahun 2024.
Inspirasi:
“Kunci sukses saya adalah keberanian untuk mencoba teknologi baru yang mungkin belum familiar bagi banyak orang.”
Eko Santoso (Yogyakarta)
Prestasi:
Sebagai Kepala SMP Negeri 5 Yogyakarta, Eko Santoso berhasil mengimplementasikan kurikulum berbasis budaya lokal yang terintegrasi dengan program Merdeka Belajar.
Ia menciptakan materi ajar berbasis seni tradisional seperti wayang dan gamelan, yang kemudian digunakan secara nasional.
Atas dedikasinya, ia dianugerahi gelar Pendekar Pendidikan 2024 oleh UNESCO Indonesia.
Inspirasi:
“Saya percaya pendidikan harus mencerminkan identitas bangsa. Dengan cara ini, siswa tidak hanya pintar, tetapi juga bangga dengan budayanya.”
Siti Rohani (Makassar, Sulawesi Selatan)
Prestasi:
Siti Rohani, seorang guru honorer di Makassar, dikenal karena mengembangkan aplikasi pembelajaran berbasis Android bernama Belajar Bersama.
Aplikasi ini dirancang khusus untuk membantu anak-anak di wilayah terpencil mengakses materi pembelajaran secara gratis.
Aplikasinya kini digunakan oleh lebih dari 50.000 siswa di Sulawesi Selatan.
Prestasi ini membawanya meraih penghargaan Kartini Digital Award dari pemerintah provinsi.
Inspirasi:
“Semangat saya adalah memastikan bahwa setiap anak, meskipun tinggal di pelosok, memiliki akses pendidikan yang sama dengan anak di kota besar.”
Muhammad Ridwan Hakim (Lombok, Nusa Tenggara Barat)
Prestasi: Sebagai dosen muda di Universitas Mataram, Muhammad Ridwan memimpin penelitian tentang pendidikan inklusif bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Ia menciptakan modul pembelajaran inovatif yang ramah bagi siswa disabilitas, khususnya di daerah terpencil.
Modul ini diterapkan di lebih dari 100 sekolah inklusi di NTB, menjadikannya penerima Pahlawan Pendidikan Daerah 2024.
Inspirasi:
“Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan, apa pun kondisinya. Saya ingin memastikan pendidikan inklusif menjadi kenyataan, bukan hanya wacana.”
Ratih Prameswari (Jakarta)
Prestasi:
Ratih Prameswari adalah tokoh yang mendorong adopsi AI (Artificial Intelligence) dalam sistem pendidikan nasional.
Ratih Prameswari adalah dosen di Universitas Indonesia (UI), Depok.
Ia mengajar di Fakultas Ilmu Komputer dengan fokus pada teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dalam pendidikan.
Selain sebagai akademisi, ia memimpin proyek nasional untuk pengintegrasian AI dalam sistem pembelajaran dan pelatihan guru, yang menjadikannya salah satu pelopor penerapan teknologi mutakhir di sektor pendidikan Indonesia.
Melalui proyeknya, AI untuk Guru, ia melatih lebih dari 10.000 guru di seluruh Indonesia dalam memanfaatkan kecerdasan buatan untuk merancang metode ajar yang interaktif.
Program ini diakui sebagai salah satu program terbaik di forum pendidikan ASEAN dan membawa Ratih memenangkan penghargaan Woman in Education Leader 2024.
Inspirasi:
“Saya ingin para guru di Indonesia menjadi pionir, bukan sekadar pengguna teknologi. Itulah alasan saya terus mendorong pelatihan teknologi.”
Dedikasi yang menginspirasi
Kelima pendidik ini tidak hanya menunjukkan dedikasi luar biasa, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk terus berinovasi.
Mereka membuktikan bahwa pendidikan bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan hidup untuk menciptakan perubahan yang nyata.
Tokoh-tokoh ini membuktikan bahwa dedikasi dalam dunia pendidikan dapat membawa perubahan besar, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Semoga kisah mereka menginspirasi generasi muda untuk terus berinovasi dalam membangun masa depan pendidikan Indonesia. [dari berbagai sumber/Ingot Simangunsong/***]