catatan | ingot simangunsong
ASTA – dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI] — diartikan; bentuk terikat delapan. Sementara dalam bahasa Jawa, diartikan; tangan. Kemudian, CITA itu; gagasan.
ASTA CITA, dapat dimaknai sebagai; delapan gagasan yang saling mengikat dalam satu genggaman (tangan).
Bobot yang tinggi dari kinerja Kabinet Merah Putih yang dipimpin Prabowo Subianto, sejalan dengan visi yang ingin diwujudkan dalam 8 misi yang disebut Asta Cita.
Termasuk dalam menjawab pelbagai tantangan situasi global yang penuh ketidakpastian.
Asta Cita tersebut, yakni: [1] Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM); [2] Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru; [3] Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur;
[4] Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas; [5] Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri; [6] Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
[7] Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba; dan [8] Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Ketegasan sikap dan dukungan kabinet MERAH PUTIH
Kedelapan misi kepemimpinan Prabowo Subianto ini, adalah ketegasan sikap kebangsaan dan kenegarawannya, sebagai implementasi “kerinduannya” menjadi seorang KEPALA NEGARA.
Prabowo Subianto pun meminta para menterinya untuk bekerja lebih berani dan mengingatkan bahwa dirinya tidak segan untuk mengganti pejabat yang tidak memuaskan dalam melayani rakyat.
Apalagi, Prabowo Subianto, juga sudah mengingatkan tentang empat isu yang tidak boleh dianggap enteng, yakni judi online, narkoba, penyelundupan, dan korupsi.
Ketegasan sikap dari Asta Cita Prabowo Subianto tersebut, diharapkan menjadi nyata dengan dukungan kuat dari para pembantunya di Kabinet Merah Putih.
Tangan kuat untuk Indonesia
Prabowo Subianto — sebagai Ketua Umum DPP Partai Gerindra — dalam acara konferensi dan temu kader nasional Partai Gerindra di Bogor, Jawa Barat, Oktober 2017 menyampaikan, “Saudara – saudara, kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar – gambar pendiri bangsa masih ada di sini.”
“Tetapi di negara lain, mereka sudah bikin kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung, mereka ramalkan kita ini bubar!”
Terkait pidatonya tersebut, Prabowo Subianto — kini Presiden RI — dengan Asta Cita yang menjadi tangan kuatnya, akan membangun bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik, maju.dan makmur.
Asta Cita, diharapkan menjadi garda utama dan terdepan di kepemimpinan Prabowo Subianto, dalam menepis kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030.
Mari menyimak penguatan penepisan kajian miring teraebut melalui Asta Cita [2] yakni; Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Prabowo Subianto pun memulainya dengan melakukan serangkaian kunjungan ke lima negara, yaitu China, Amerika Serikat, Peru, Brasil, dan Inggris selama kurang lebih dua pekan.
Semoga Asta Cita memberi makna luar biasa di lima tahun kepemimpinan Prabowo Subianto menjadikan Indonesia lebih kuat di dalam negeri dan global (yang mendunia).
Penulis, Ingot Simangunsong, pimpinan redaksi mediaonline Segaris.co