SIMALUNGUN — SEGARIS.CO — Masyarakat Kecamatan Dolok Masagal, Kabupaten Simalungun, mengungkapkan kerinduan mereka terhadap masa kepemimpinan JR Saragih yang dinilai sangat memperhatikan kebutuhan warga, khususnya di bidang pembangunan dan sektor pertanian.
Selama tiga tahun terakhir, mereka merasakan penurunan perhatian dari pemerintah daerah terhadap wilayah mereka.
Doksen Garingging, seorang warga Nagori Bah Bolon, menyampaikan bahwa kepemimpinan JR Saragih memberikan dampak positif bagi mereka, seolah mereka diperlakukan layaknya “anak kandung.”
Namun, belakangan ini, perhatian tersebut dirasakan kian memudar. “Di masa JR, kami diperhatikan. Tapi beberapa tahun ini, perhatian terhadap pembangunan dan kelompok tani di nagori semakin menurun,” ujar Doksen.
Hal ini disampaikan warga saat kunjungan Calon Wakil Bupati Simalungun, Benny Gusman Sinaga, ke wilayah tersebut.
Salah satu tokoh masyarakat, Jinso Sinaga, menegaskan bahwa selama tiga tahun terakhir warga Dolok Masagal merasa terabaikan oleh pemerintah. “Kami sangat merindukan kepemimpinan Bapak JR Saragih. Saat beliau menjabat, segala kebutuhan diperhatikan, bahkan yang terkecil sekalipun. Sekarang, kami seperti diabaikan, tak ada lagi bantuan yang datang,” kata Jinso Sinaga.
Liharman Damanik, seorang tokoh agama di Dolok Masagal, turut menyampaikan kekecewaannya terkait minimnya bantuan di sektor pertanian.
Ia menyebutkan, tidak ada traktor atau peralatan pertanian yang disalurkan kepada warga dalam tiga tahun terakhir.
“Di daerah lain, bantuan pertanian terus mengalir. Sementara kami, sama sekali tak mendapatkan apapun,” ujar Liharman dengan nada kecewa.
Menanggapi keluhan tersebut, Benny Gusman Sinaga menyatakan komitmennya untuk kembali membangkitkan wilayah Dolok Masagal jika terpilih sebagai Wakil Bupati bersama Anton Saragih.
“Kami akan menghidupkan kembali perhatian terhadap pembangunan di Kecamatan Dolok Masagal, sesuai dengan harapan warga,” kata Benny.
Harapan besar masyarakat Dolok Masagal kepada calon pemimpin baru ini menjadi tanda akan keinginan mereka untuk mendapatkan kembali perhatian yang selama ini dirasakan kurang. Mereka berharap, dengan kepemimpinan yang baru, dukungan yang pernah diberikan oleh JR Saragih dapat kembali mereka rasakan.
Pemekaran Kecamatan Dolog Masagal
Kecamatan Dolog Masagal sebagai kecamatan baru direamikan JR Saragih pada Jumat, 29 Desember 2017.
Kecamatan ini menjadi kecamatan ke-32 di Kabupaten Simalungun dan terbentuk dari 10 Nagori yang sebelumnya termasuk dalam wilayah Kecamatan Pamatang Raya dan Kecamatan Dolok Pardamean.
Kecamatan Dolog Masagal meliputi Nagori Bah Bolon, Raya Huluan, Raya Usang, Bintang Mariah, dan Dolok Huluan dari Pamatang Raya, serta Nagori Bangun Pane, Partuahan, Sinaman Labah, Pamatang Sinaman, dan Parjalangan dari Dolok Pardamean.
Berdasarkan Peraturan Kementerian Dalam Negeri Nomor 138/4119/BAK dan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2017, Kecamatan Dolog Masagal kini memiliki kode administrasi resmi sebagai bagian dari Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Kecamatan baru ini mencakup luas wilayah 105,77 km² dengan populasi sekitar 10.759 jiwa.
Dampak dari pembentukan kecamatan ini membuat luas Kecamatan Pamatang Raya dan Kecamatan Dolok Pardamean berkurang, masing-masing menjadi 261,56 km² dan 67,90 km².
JR Saragih, ketika itu menjelaskan bahwa pemekaran wilayah ini dilakukan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 yang mengatur pembentukan kecamatan.
“Pemekaran ini diharapkan dapat mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, serta mempercepat pembangunan dengan memperhatikan aspirasi masyarakat, jumlah penduduk, dan volume kerja di berbagai bidang,” ujarnya.
Kehadiran Kecamatan Dolog Masagal diharapkan tidak hanya memperbaiki infrastruktur tetapi juga meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.
Dengan hadirnya kecamatan baru, diharapkan adanya peningkatan kesejahteraan dan toleransi antarwarga. [Samsudin Harahap/***]