PEMATANGSIANTAR — SEGARIS.CO — CALON Wakil Wali Kota Pematangsiantar — nomor urut 2, Ade Sandrawati Purba, terus aktif berinteraksi dengan masyarakat secara langsung, untuk memastikan bahwa warga mengenalnya lebih dari sekadar melalui poster atau gambar.
Pada Senin, 7 Oktober 2024, Ade Purba pun menyapa warga Jalan Simpang Masjid, Gang Memori, Kelurahan Naga Pita, Kecamatan Siantar Martoba.
Dalam pertemuan tersebut, ia berdiskusi dengan masyarakat untuk memahami kebutuhan dan permasalahan mereka secara mendalam.
“Saya ingin langsung menyapa dan bertemu dengan masyarakat. Karena sebagai calon pemimpin, kita harus bertatap muka, bukan hanya dilihat lewat gambar. Dengan begitu, warga bisa lebih mengenal kita secara pribadi,” katavAde Purba.
Menurutnya, pertemuan langsung ini penting untuk menunjukkan seberapa besar empati seorang calon pemimpin terhadap masyarakat.
“Masyarakat harus bisa menilai apakah calon pemimpin benar-benar peduli dan memahami masalah mereka. Inilah alasan mengapa saya hadir langsung di tengah-tengah warga,” katanya.
Ade Purba juga menekankan bahwa setiap program kerja yang direncanakan oleh dirinya dan calon Wali Kota, Mangatas Silalahi selalu didasarkan pada hasil diskusi dan masukan dari masyarakat.
“Kami ingin memastikan ada kolaborasi antara pemimpin dan masyarakat. Semua program yang kami buat berangkat dari aspirasi mereka,” jelas Ade.
Meninjau ulang NJOP
Ia pun menggarisbawahi bahwa Mangatas Silalahi, yang telah berpengalaman selama 20 tahun di DPRD, memiliki pemahaman mendalam tentang permasalahan dan kebutuhan Kota Pematangsiantar.
Selama sesi diskusi, warga Kelurahan Naga Pita menyampaikan beberapa keluhan, seperti tingginya NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) dan keberadaan tiang listrik yang menghalangi jalan. Menanggapi hal ini,
Ade Purba berjanji bahwa jika ia dan Mangatas diberi kepercayaan untuk memimpin, mereka akan meninjau ulang kenaikan NJOP agar pajak tidak terlalu memberatkan warga.
“Kami akan melakukan evaluasi terhadap besaran NJOP. Pajak memang penting, tapi tidak boleh membebani masyarakat secara berlebihan,” katanya.
Selain itu, terkait tiang listrik yang mengganggu, ia menyatakan akan meminta PLN untuk memindahkan tiang tersebut. [Samsudin Harahap/***]