Laporan | Sri Intan Sinaga
Jurnalis Segaris.co
KABUPATEN SAMOSIR, meski pun dikenal memiliki sumber air melimpah dari Danau Toba, masih menghadapi tantangan serius dalam penyediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari dan pertanian di beberapa wilayah.
Salah satunya adalah Desa Sitinjak di Kecamatan Onan Runggu yang dipimpin Onasis Sitinjak, terpilih sebagai lokasi inisiasi proyek pompanisasi oleh Ir. Poltak Sitinjak, Ketua Toga Sitinjak Sedunia.
Poltak Sitinjak menjelaskan bahwa pemilihan Desa Sitinjak didasarkan pada ikatan budaya dan sejarah keluarganya yang berasal dari desa tersebut.
“Kegiatan ini kami lakukan dengan semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap masyarakat desa, mengingat leluhur kami berasal dari sini,” ungkapnya saat menindaklanjuti proyek.
Proyek pompanisasi ini telah dimulai sejak tahun 2022 di Dusun II, dan pada tahun 2023 diperluas hingga Dusun I, menciptakan dua titik pompanisasi.
Pompa yang digunakan memiliki kapasitas aliran air mencapai 8 liter per detik, dan proyek ini direncanakan akan memperluas jangkauan hingga 7-8 km ke pegunungan pada akhir tahun.
Butuh dukungan pemerintah pusat
Poltak juga menyampaikan bahwa proyek ini sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat, khususnya dalam mendukung program ketahanan pangan yang diusung oleh presiden terpilih.
“Kami berharap perhatian khusus dapat diberikan untuk membantu pembangunan di Samosir,” katanya, seraya menyampaikan pesan tersebut kepada Mayor Jenderal TNI Alexander Kaliaga Ginting, Rudi Siahaan, dan beberapa pejabat lainnya yang hadir di lokasi.
Proyek ini mendapat dukungan dari sejumlah perusahaan besar di lima negara Eropa, termasuk Austria, Jerman, Ukraina, Italia, dan Belanda, yang dijadwalkan memberikan kontribusi pada tahun 2025.
Poltak menekankan bahwa proyek ini bukan bersifat komersial, melainkan berorientasi sosial untuk membantu masyarakat.
Pompa akan tetap beroperasi
“Sistem pompa yang digunakan memanfaatkan tenaga listrik sebesar 5.500 volt, dan panel surya mampu menghasilkan hingga 13.500 volt. Pada saat sinar matahari tidak maksimal, pompa akan tetap beroperasi sesuai kapasitas tenaga yang tersedia,” jelas Poltak.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Pangaloan, Donal Lumbanraja, mengusulkan alokasi dana Rp500 juta untuk mendukung proyek pompanisasi ini.
“Kami siap mengalokasikan dana tersebut, namun kami juga membutuhkan perhatian dan dukungan lebih lanjut dari pemerintah,” ujarnya.
Pertemuan Toga Sitinjak yang digelar di Pantai Sitinjak pada Jumat, 27 September 2024 ini dihadiri sembilan camat dari berbagai wilayah di Samosir.
Dalam pertemuan tersebut, harapan besar disampaikan agar proyek ini bisa menjangkau kecamatan lain yang juga mengalami kesulitan air, seperti Onan Runggu, Nainggolan, Ronggur Nihuta, dan Pangururan.
Poltak Sitinjak menanggapi usulan tersebut dengan positif, seraya menyarankan agar proposal proyek diajukan melalui Komisi V untuk mendapatkan perhatian dari presiden terpilih.
“Perusahaan dari lima negara Eropa siap membantu, dan dana yang dialokasikan Rp500 juta akan difokuskan pada pembangunan pipa air,” katanya.
Proyek pompanisasi ini juga melibatkan pemetaan wilayah setiap kecamatan untuk menentukan lokasi pompa yang tepat, serta penyusunan rencana jangka panjang selama lima tahun ke depan.
Kepala Desa Rinabolak di Kecamatan Onan Runggu, misalnya, menyampaikan kondisi kekeringan yang memprihatinkan di daerah pegunungan, dan akan segera menerima bantuan berupa tangki air berkapasitas 20.000 liter.
Tapi karena ini estafet akan ada beberapa titik, dan diperkirakan 3 titik tangki air 20.000 Liter di tiap titik agar sampai ke Desa Rinabolak
Mayor Jenderal TNI Alexander Kaliaga Ginting juga menyampaikan bahwa sebagai bagian dari program presiden terpilih, sekolah-sekolah di wilayah tersebut akan mendapatkan bantuan makan siang gratis untuk mendukung gizi anak-anak.
Program pompanisasi ini diharapkan menjadi model bagi daerah lain di Samosir, serta berkontribusi pada ketahanan pangan, peningkatan hasil pertanian, dan kemajuan pariwisata di wilayah tersebut. [***]