PEMATANGSIANTAR — SEGARIS.CO — Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani, hadir di rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Almarhum Paradep, seorang tokoh masyarakat dan pengusaha jasa transportasi terkenal di wilayah tersebut.
Susanti menyampaikan belasungkawa atas nama Pemerintah Kota Pematangsiantar.
“Kami turut berduka cita atas meninggalnya Almarhum Paradep. Semoga segala amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT,” ucapnya.
Susanti mengungkapkan harapannya agar Almarhum Paradep mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
“Semoga almarhum husnul khatimah dan menjadi bagian dari ahli surga. Kami juga mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan iman dalam menghadapi cobaan ini. Amin,” katanya.
Pemuda Pancasila SIAP MENANGKAN Susanti – Ronald di Pilkada Pematangsiantar
Susanti menyampaikan pesan kepada anak dan cucu Almarhum Paradep untuk menerima musibah ini dengan lapang dada.
“Kehilangan sosok yang dicintai, terutama orang tua, tentu sangat berat. Namun sebagai umat beriman, kita harus ikhlas dan terus mendoakan almarhum agar mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya,” kata Susanti.
Perjalanan PO Pelita Paradep Trans: Dari Taksi Perkasa hingga Bus Tingkat
PARADEP, seorang pria asal Pematangsiantar, Sumatera Utara, memulai langkahnya di dunia transportasi dari pengalaman sebagai mandor di Taksi Perkasa.
Berbekal pengalaman tersebut, pada tahun 2005, ia mendirikan CV Paradep Taxi, yang menjadi pelopor penggunaan mobil pribadi sebagai transportasi umum.
Mengawali usahanya dengan hanya tiga unit Kijang kapsul, Paradep berhasil mengembangkan bisnisnya hingga pada 2012, ketika ia menambah armada dengan microbus dan bus medium.
Keberhasilan ini mendorongnya untuk membeli sebuah ruko sebagai kantor pusat perusahaan.
Semangat inovasi Paradep semakin terlihat pada 2016 ketika ia menghadirkan bus tingkat Jetliner Double Deck buatan Rahayu Sentosa ke Pematangsiantar.
“Tujuan kami menghadirkan double decker adalah untuk memajukan industri transportasi di Pematangsiantar. Kalau operator lain bisa, kenapa kami tidak?” ungkapnya dalam sebuah wawancara di channel YouTube Arya Pratama pada 1 Maret 2021.
Namun, laju ekspansi PO Pelita Paradep Trans harus terhenti akibat pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak 2020.
Kondisi tersebut memberikan dampak signifikan bagi bisnis yang telah dibangunnya. Paradep mengakui, tantangan ini menjadi ujian berat bagi keberlanjutan usahanya. [Ingot Simangunsong/***]