SAMOSIR — SEGARIS.CO — Pembangunan jembatan Sitapigagan, yang telah lama dinantikan masyarakat, akhirnya mulai terwujud.
Proyek Rp3 miliar ini dimulai dengan acara peletakan batu pertama oleh Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, di Desa Bonan Dolok pada Sabtu, 21 September 2024.
Jembatan ini akan menghubungkan Desa Bonan Dolok dan Hasinggaan, serta membuka akses antar kabupaten.
Pada kesempatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Samosir juga mengerahkan alat berat dan truk untuk membuka jalur Bonan Dolok-Hasinggaan.
Hal ini akan mempermudah akses antara kedua desa setelah jembatan selesai dibangun, bahkan hingga ke Kabupaten Dairi melalui Silalahi.
Tinggal menunggu abutment rampung
Bupatimenjelaskan bahwa proyek ini merupakan hasil sinergi anggaran antara Pemkab Samosir yang membangun abutment menggunakan APBD, dan Kementerian PUPR yang bertanggung jawab atas pembangunan jembatan.
“Jembatan sudah selesai dan hanya tinggal menunggu abutment rampung sebelum bisa diangkut,” ujar Vandiko yang juga menambahkan bahwa pembangunan jembatan ini sudah lama dinantikan masyarakat, namun sempat tertunda akibat pandemi COVID-19.
“Pembangunan baru bisa mulai signifikan pada 2023-s2024 setelah anggaran pemerintah tidak lagi difokuskan pada penanganan COVID-19. Hari ini, berkat sinergi anggaran, harapan masyarakat selama bertahun-tahun akhirnya tercapai,” jelasnya.
Selain itu, sejak 2022, Pemkab Samosir bekerja sama dengan TNI untuk membuka jalan di Desa Hasinggaan dan menghubungkan wilayah tersebut hingga Kabupaten Dairi.
Jalur sepanjang 4 km dari Sp. Tulas ke Bonan Dolok juga telah ditingkatkan melalui program sirtunisasi, dan peningkatan lebih lanjut akan diajukan ke pemerintah pusat dengan estimasi anggaran Rp 40-50 miliar.
Mempercepat pembebasan lahan
Vandiko berharap masyarakat dapat mendukung pembangunan ini dengan mempercepat pembebasan lahan, agar proses konstruksi bisa berjalan lancar.
Ia menekankan bahwa kawasan sepanjang Sp. Tulas hingga perbatasan Dairi memiliki potensi besar untuk dikembangkan, baik di sektor pariwisata maupun pertanian.
“Jembatan ini akan menjadi peluang baru bagi pengembangan pariwisata dan pertanian. Pengangkutan hasil pertanian akan lebih mudah, dan masyarakat bisa lebih kreatif dalam mengembangkan ekonomi mereka. Potensi ini juga bisa menarik minat para investor,” ungkap Vandiko.
Maret 2025 beroperasi
Kepala Dinas PUTR, Rudimanto Limbong, menambahkan bahwa rangka jembatan dijadwalkan untuk dipasang pada Januari 2025, dan diharapkan jembatan dapat beroperasi penuh pada Maret 2025.
Masyarakat Desa Bonan Dolok dan Hasinggaan menyampaikan rasa syukur mereka atas terealisasinya pembangunan ini.
Ridu Sagala, tokoh masyarakat Desa Hasinggaan, memuji Bupati Vandiko yang telah memenuhi janji membangun jembatan dan jalan di wilayah tersebut.
“Bupati ini masih muda, tetapi sudah menunjukkan kerja nyata. Kami bangga dengan kepemimpinannya,” ucapnya.
Anggota DPRD Kabupaten Samosir, Jonny Sagala, juga memberikan apresiasi terhadap proyek ini.
Ia berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan melalui komunikasi yang baik dengan pemerintah kabupaten, meskipun menyadari adanya keterbatasan anggaran.
Sementara itu, tokoh masyarakat lainnya, Pantas Lasidos Limbong, mengajak masyarakat untuk bersatu mendukung program pembangunan yang sedang berjalan.
“Janji pembangunan jembatan ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu, dan baru sekarang bisa terwujud. Terima kasih kepada Bupati dan Kementerian PUPR atas sinergi yang telah dilakukan,” kata Pantas.[Hatoguan Sitanggang/***]