SAMOSIR — SEGARIS.CO — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir terus mengembangkan Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) sebagai upaya mendukung sektor pertanian.
Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah pembangunan screen house untuk budidaya buah dan sayur, termasuk stroberi, di Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian.
Peletakan batu pertama dilakukan Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, pada Senin, 9 September 2024.
Pembangunan screen house ini dimaksudkan untuk mendukung penyediaan bibit bagi KPT dan wilayah pertanian lainnya di Samosir, dengan fokus awal pada bibit kentang.
Bupati mengungkapkan, keberadaan screen house tidak hanya akan membantu memenuhi kebutuhan bibit di Samosir, tetapi juga menjadi daya tarik agrowisata melalui budidaya stroberi di Desa Hariara Pintu.
“Kami berharap dengan adanya fasilitas ini, kebutuhan bibit di Samosir bisa terpenuhi dan ke depan bisa berkembang untuk memenuhi kebutuhan wilayah lain juga,” ujar Bupati.
Ia juga menambahkan bahwa pengembangan KPT ini dilakukan secara bertahap, mengingat besarnya anggaran yang dibutuhkan.
KPT, yang luasnya mencapai 2.650 hektar, menurut Bupati, adalah upaya Pemkab untuk mempertahankan lahan pertanian dan menghindari alih fungsi lahan.
KPT juga dirancang untuk mengintegrasikan pertanian dengan peternakan dan pengolahan hasil tani.
“Kami juga berupaya menjalin sinergi dengan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pertanian, guna mendapatkan dukungan dana dan bantuan teknis,” katanya.
Sahala Situmorang, Ketua Kelompok Tani Saut Tani, mengapresiasi dukungan Pemkab Samosir yang telah memberikan berbagai bantuan mulai dari bibit hingga alat pertanian.
Ia mengajak para petani untuk terus mendukung program pemerintah demi kesejahteraan bersama.
Tokoh masyarakat, Bolusson Pasaribu, juga menyampaikan rasa syukur atas perhatian yang diberikan Pemkab Samosir kepada sektor pertanian.
Ia berharap para petani dapat memanfaatkan bantuan tersebut dengan baik dan terus bersemangat meningkatkan produksi.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketapang dan Pertanian, Tumiur Gultom, mengungkapkan bahwa selain pembangunan screen house, akan dibangun juga jalan usaha tani di KPT.
Pembangunan agrowisata stroberi diharapkan bisa diresmikan pada tahun ini.
Ia menambahkan bahwa teknologi smart farming akan mulai diterapkan di KPT sebagai bagian dari upaya meningkatkan efisiensi produksi pertanian di Samosir.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Abdul Rauf dari Universitas Sumatera Utara (USU), yang turut hadir sebagai tim ahli, menyatakan komitmennya untuk membantu pengembangan pertanian berkelanjutan di Samosir.
“Kami siap membantu mengkaji karakteristik tanah sehingga bisa menentukan dosis pupuk yang tepat,” ujarnya.
Dengan berbagai upaya ini, diharapkan KPT dapat menjadi pusat pertanian terpadu yang tidak hanya mendukung produksi, tetapi juga menjadi daya tarik agrowisata di Kabupaten Samosir. [Hatoguan Sitanggang/***]