SAMOSIR – SEGARIS.CO – Di tengah memanasnya suhu politik di Pangururan, ibukota Kabupaten Samosir, banyak warga menemukan solusi sederhana untuk meredakan stres: yakni meneguk segelas tuak takkasan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan “tuak sore” (Tusor).
Minuman tradisional ini dipercaya mampu mengurangi depresi dan membantu istirahat malam dengan lebih cepat dan enakan.
Gaya Malau, salah satu pelanggan setia di kedai Upar, Desa Lumban Pinggol, membagikan pengalamannya kepada Segaris pada Jumat (09/08/2024).
Bilmar Sidabutar bukan orang pertama diberhentikan dari PNS Samosir
Ia menyarankan agar konsumsi tuak takkasan dilakukan secara rutin setiap sore untuk membantu tubuh beristirahat dengan baik di malam hari, terutama di tengah ketegangan politik yang semakin terasa di daerah tersebut.
“Yang paling penting, tuak takkasan ini harus murni, tidak dicampur dengan tuak lain. Dengan demikian, manfaatnya lebih terasa, seperti cepat tidur di malam hari dan bangun pagi dengan segar untuk menjalani aktivitas sehari-hari,” ungkap Malau.
Selain itu, Malau, yang kini berusia 70 tahun, menambahkan bahwa konsumsi tuak takkasan secara teratur juga bisa membantu menyembuhkan ketergantungan terhadap obat-obatan terlarang.
Di tempat yang sama, Jonris Sitanggang, pemilik kedai, menjelaskan bahwa sebagian besar pelanggannya adalah lansia yang selalu menjaga kesehatannya dengan baik sebelum menikmati tuak.
“Mereka biasanya makan terlebih dahulu sebelum minum tuak, dan umumnya mengonsumsi 3 hingga 4 gelas untuk mendapatkan tidur yang nyenyak di malam hari,” jelasnya.
Untuk melengkapi pengalaman para pelanggan, kedai ini juga menawarkan berbagai pilihan tambul (makanan pendamping), seperti pinadar, BI, dan B2. Namun, menu ini harus dipesan terlebih dahulu.
“Kami selalu berusaha melayani pelanggan dengan baik dan penuh keramahan,” kata Jonris. [Hatoguan Sitanggang/***]