SAMOSIR – SEGARIS.CO – Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31, Pemerintah Kabupaten Samosir, melalui Dinas P3AP2KB, mengadakan pelayanan KB gratis.
Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, turut hadir meninjau langsung kegiatan tersebut di RSU Hadrianus Sinaga, Pangururan pada Senin (05/08/2024).
Sebanyak 58 akseptor mengikuti pelayanan KB gratis ini, yang terdiri dari 53 peserta Medis Operasi Wanita (MOW) dan 5 peserta Medis Operasi Pria (MOP).
Selain menyediakan pelayanan gratis, Bupati juga memberikan bantuan uang tunai Rp 510.000 yang dialokasikan sebagai pengganti puding dan transportasi bagi peserta KB.
“Saya harap semua peserta kembali sehat. Ini ada sedikit bantuan untuk memberikan semangat. Kami berikan biaya pengganti puding dan transportasi,” ujar Bupati yang juga menjelaskan bahwa program KB ini bertujuan untuk menciptakan keluarga yang berkualitas dan sebagai salah satu upaya pencegahan stunting di Kabupaten Samosir.
Ia juga mengingatkan warga yang belum memiliki BPJS untuk segera mendaftar, karena Pemkab Samosir terus menggalakkan BPJS gratis bagi masyarakat kurang mampu serta berharap program KB ini bisa dilaksanakan setiap tahun.
“Tugas pemerintah adalah membantu dan memberikan pelayanan. Terima kasih kepada masyarakat yang sudah mengikuti program KB. Terima kasih juga kepada kader KB dari desa yang terus mensosialisasikan program ini sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” kata Bupati.
Para peserta MOW dan MOP mengapresiasi pelayanan medis yang diberikan secara gratis.
“Terima kasih kepada Bupati. Kami sangat terbantu dengan program ini, juga dengan bantuan yang diberikan,” ujar Raja Suhartono Sitanggang.
Selain meninjau para akseptor KB, Bupati juga menyapa petugas medis yang bertugas, memberikan semangat, dan meminta agar mereka melayani masyarakat dengan tulus dan ikhlas.
Kadis P3AP2KB, Friska Situmorang menambahkan bahwa target MOP dan MOW adalah mereka yang berada di usia subur dan sudah memiliki anak yang cukup.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada efek samping dari operasi ini karena bersifat permanen, dan para peserta akan terus dipantau petugas penyuluh di desa. [Hatoguan Sitanggang/***]