SAMOSIR -.SEGARIS.CO – Bupati Samosir Vandiko T Gultom menghadiri acara mangompoi Partungkoan Bius Siualu Tali di Desa Ronggurnihuta, Kamis (25/07/2024).
Dalam acara tersebut, Raja Bius Siualu Tali mengulosi Bupati sebagai tanda kehormatan.
Acara tersebut diwarnai dengan tarian tor-tor oleh Raja Jolo Simbolon dan Raja Jolo Sitanggang, beserta delapan turpuk marga.
Tarian ini bertujuan untuk “paappe sangap” dohot tua, yakni sebagai doa untuk mendukung Bupati Samosir dalam melanjutkan pembangunan di wilayah tersebut.
Reformasi Jilid-2 dimulai, Megawati dan Prabowo pimpin perubahan
Bius Siualu Tali Ronggurnihuta terdiri dari dua Bariba Horbo, yakni Simbolon dan Sitanggang, yang mencakup delapan turpuk marga: Simbolon, Sirimbang, Nadeak, Tamba, Sitanggang, Sigalingging, Malau, dan Naibaho.
Mangiring Simbolon, yang mewakili natuatua bius Ronggurnihuta, menyampaikan harapan agar Bupati Samosir terus melanjutkan pembangunan untuk kemajuan Kabupaten Samosir.
Jawarda Sitanggang, Raja Jolo Sitanggang, menjelaskan bahwa Bius Siualu Tali Dolok Raja telah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan berperan dalam memajukan kehidupan masyarakat Batak serta menyelesaikan berbagai persoalan sosial.
Bupati menyatakan dukungannya terhadap pendirian rumah Partungkoan tersebut dan berharap Partungkoan dapat menjadi wadah pelestarian budaya Batak.
“Selamat atas peresmian Partungkoan Bius Siualu Tali. Terima kasih kepada seluruh orangtua kami atas pembelajaran yang diberikan untuk melestarikan kearifan lokal ini,” ujarnya.
Bupati juga mengapresiasi undangan dari Raja Bius Siualu Tali dan berharap Partungkoan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menyatukan masyarakat dan menyelesaikan berbagai persoalan di Desa Ronggurnihuta.
Ia menekankan pentingnya penerapan Restorative Justice sebagaimana yang telah dicanangkan di Kabupaten Samosir.
“Kita kembalikan seperti dahulu kala bahwa Samosir menjadi restorasi justice yang menyatukan masyarakat. Seluruh persoalan tidak perlu diserahkan ke hukum aktif, melainkan dimediasi melalui tokoh masyarakat untuk menciptakan kedamaian,” harapnya.
Bupati juga menegaskan bahwa sebagai titik awal peradaban bangsa Batak, budaya Batak sebagai kearifan lokal akan terus digali dan dilestarikan.
Pembangunan tidak hanya mencakup fisik, tetapi juga iman dan budaya sebagai kekayaan yang perlu dilestarikan.
Dalam hal pembangunan jalan menuju lokasi Partungkoan, Bupati menyatakan bahwa Pemkab Samosir akan memperhatikan permohonan masyarakat dan akan mengkaji serta memasukkannya dalam program tahun depan.
“Pemerintah berkewajiban mendengar permohonan masyarakat. Kami akan berupaya agar tahun depan saya bisa kembali ke sini untuk melaksanakan pembangunan jalan menuju Partungkoan ini sesuai keinginan masyarakat,” kata Bupati.
Sebagai bentuk dukungan dan rasa syukur, Bupati memberikan sumbangan pribadi senilai Rp10 juta untuk pelestarian kearifan lokal.
Kepala Desa Ronggurnihuta, Jonner Naibaho, menambahkan bahwa bius Siualu Tali Dolok Raja terus berupaya membangun dan melestarikan adat Batak.
Ia mengakui bahwa banyak pembangunan telah terlaksana di desanya berkat sinergi dengan Pemkab Samosir.
Namun, ia berharap pembangunan jalan dan sirtunisasi terus dilanjutkan.
“Melalui doa, kami akan mendukung Pak Bupati dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Samosir. Kami mengenal Pak Bupati, kami sadar ada Covid-19 yang menghambat pembangunan, dan kami meminta tahun 2024 dan seterusnya visi misi Pak Bupati bisa tuntas,” ujar Jonner. [Hatoguan Sitanggang/***]