SAMOSIR – SEGARIS.CO – Ratusan warga berbondong-bondong menghadiri Gerakan Pangan Murah (GPM) di Taman Sitolu Hae Horbo, Kecamatan Pangururan, pada Selasa (16/07/2024).
Kegiatan ini diadakan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan guna mengendalikan inflasi daerah, serta memudahkan masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau.
Pemkab Samosir bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional, Bank Indonesia, Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Sumut, serta Bulog, untuk menyediakan berbagai komoditas dengan harga di bawah harga pasar.
Kasus pembakaran rumah Rico Sempurna Pasaribu: Tersangka utama ternyata mantan narapidana pembunuhan
Komoditas yang tersedia antara lain beras seharga Rp57.000 per 5 kg, minyak goreng Rp15.000 per liter, bawang merah Rp20.000 per kg, gula pasir Rp16.000 per kg, cabai merah Rp28.000 per kg, kentang Rp13.000 per kg, kangkung Rp5.000 per dua ikat, dan tomat Rp4.000 per kg.
Wakil Bupati, Martua Sitanggang, turut memantau dan melayani masyarakat dalam kegiatan ini.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah membentuk tim pengendalian inflasi untuk memastikan kestabilan harga dan pasokan pangan.
“Tujuan kami adalah menstabilkan harga pasar kebutuhan pokok melalui pasar murah ini. Hal ini merupakan upaya pemerintah untuk menjaga harga pangan agar tetap stabil sehingga masyarakat dapat terbantu,” ujar Martua Sitanggang.
Lebih lanjut, Martua menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menjaga inflasi agar tidak tinggi.
Ia berharap kegiatan GPM ini dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Pimpinan daerah harus mengayomi masyarakat agar masyarakat menunjukkan cinta pada pemimpinnya. Semoga pasar murah ini dapat meringankan beban bapak ibu sekalian,” tambahnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Tumiur, menjelaskan bahwa Gerakan Pangan Murah akan dilaksanakan selama tiga hari di tiga lokasi berbeda.
“Sebelumnya sudah dilakukan di Kecamatan Simanindo, hari ini di Pangururan, dan besok tanggal 17 Juli akan diadakan di Kantor Camat Palipi,” ungkap Tumiur.
Untuk memastikan pemerataan, Tumiur menambahkan bahwa setiap kepala keluarga (KK) bisa memperoleh beras 10 kg, minyak goreng 1 kg, dan bahan pangan lainnya masing-masing 1 kg.
Semua komoditas ini dijual dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berlaku saat ini. [Hatoguan Sitanggang/***]