AMERIKA SERIKAT – SEGARIS.CO – Pabrik PepsiCo Inc di Illinois yang memproduksi Quaker Oats ditutup, dipicu oleh kontaminasi bakteri salmonella yang bersarang di fasilitas tersebut selama empat tahun.
Pabrik Quaker Oats di Danville, Illinois, ditutup pada bulan April. Namun, dalam surat peringatan yang dirilis Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada hari Selasa, penutupan ini dinilai tidak cukup untuk mencegah kontaminasi serupa di fasilitas lainnya.
PepsiCo belum memberikan komentar terkait masalah ini.
Seorang wisatawan ditemukan tewas di Homestay D’STMS, Samosir
Penarikan produk yang dimulai akhir tahun lalu dan mencakup 22 juta kotak Quaker Chewy Bars, telah berdampak signifikan pada kinerja perusahaan.
Penjualan divisi Quaker Foods Amerika Utara turun 24% menjadi US$593 juta pada kuartal pertama.
Perusahaan yang meraih sekitar 3% dari total penjualannya dari unit ini mengatakan bahwa dampak penarikan akan terus terasa hingga paruh pertama tahun ini.
Surat FDA mengungkapkan bahwa pada November lalu, granola bar di pabrik Illinois dinyatakan positif salmonella.
Temuan ini dikonfirmasi oleh laboratorium PepsiCo lebih dari dua minggu kemudian, dan penarikan produk dimulai pada 14 Desember.
Pemberitahuan penarikan menyatakan bahwa salmonella dapat menyebabkan infeksi serius dan fatal pada anak kecil, orang tua yang lemah, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Inspektur FDA yang tiba di fasilitas Illinois beberapa hari setelah penarikan dimulai menemukan salmonella di celah lantai tempat residu makanan ditemukan.
Surat tersebut menyebutkan bahwa perusahaan telah menemukan jenis salmonella yang sama di fasilitasnya sejak setidaknya tahun 2020, yang menunjukkan kemungkinan bakteri tersebut telah bertahan sejak saat itu.
Perusahaan menemukan salmonella jenis yang sama sebanyak 13 kali sejak Juni 2022 saat melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan kualitas produk.
Meski area yang terkontaminasi telah dibersihkan dan disanitasi, sumber kontaminasi tidak pernah teridentifikasi.
FDA mendesak perusahaan untuk mengidentifikasi apakah perlu tindakan lebih lanjut di pabrik lain mereka untuk mencegah kontaminasi serupa di masa depan. [Bloomberg Technoz/RE/***]