PEMATANGSIANTAR – SEGARIS.CO – Dalam beberapa tahun terakhir, kanker penis telah menjadi perhatian serius di berbagai negara, termasuk Brazil dan Thailand.
Peningkatan kasus dan kesadaran akan penyakit ini telah mendorong diskusi lebih lanjut tentang penyebab, gejala, pencegahan, dan perawatan yang tepat.
Peningkatan kasus di Brazil dan Thailand
Di Brazil, kanker penis menyumbang sekitar 2% dari semua kasus kanker pada pria. Angka ini cukup signifikan dibandingkan dengan negara lain di dunia.
Selama periode 2012 hingga 2022, Kementerian Kesehatan Brasil mencatat 21.000 kasus kanker penis dengan angka kematian mencapai 4.000 jiwa.
Dalam satu dekade terakhir, lebih dari 6.500 amputasi telah dilakukan, dengan rata-rata satu amputasi setiap dua hari.
Maranhao, negara bagian termiskin di Brasil, mencatat tingkat kasus tertinggi di dunia, yakni 6,1 kasus per 100.000 pria.
Di Thailand, kasus kanker penis juga menunjukkan peningkatan, meskipun angka pastinya bervariasi tergantung pada wilayah dan akses terhadap fasilitas kesehatan.
Ada beberapa faktor risiko yang terkait dengan kanker penis, antara lain:
Infeksi Human Papillomavirus (HPV): Infeksi HPV, terutama tipe 16 dan 18, merupakan salah satu faktor risiko utama. HPV adalah virus yang juga terkait dengan kanker serviks pada wanita.
Kebersihan Pribadi: Kurangnya kebersihan pada area genital dapat meningkatkan risiko kanker penis.
Smegma, yang merupakan akumulasi sel kulit mati dan minyak, dapat menyebabkan iritasi kronis jika tidak dibersihkan secara teratur.
Fimosis: Kondisi di mana kulit kulup tidak bisa ditarik kembali dari kepala penis, yang dapat menyebabkan infeksi berulang dan iritasi kronis.
Merokok: Merokok dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker penis.
Gejala Kanker Penis
Gejala awal kanker penis sering kali diabaikan karena mirip dengan kondisi non-kanker lainnya.
Beberapa gejala umum meliputi: Lesi atau luka pada penis yang tidak sembuh-sembuh, Pendarahan atau keluarnya cairan yang tidak biasa dari penis, Rasa sakit atau gatal di area penis, dan Pembengkakan di ujung penis.
Pencegahan dan Perawatan
Pencegahan kanker penis melibatkan beberapa langkah penting, termasuk:
Vaksinasi HPV: Vaksinasi HPV efektif dalam mencegah infeksi HPV yang terkait dengan kanker penis.
Kebersihan Pribadi: Menjaga kebersihan area genital sangat penting untuk mengurangi risiko iritasi dan infeksi.
Sirkumsisi: Beberapa studi menunjukkan bahwa sirkumsisi dapat mengurangi risiko kanker penis, meskipun ini masih menjadi topik yang kontroversial.
Berhenti Merokok: Mengurangi atau berhenti merokok dapat membantu menurunkan risiko berbagai jenis kanker.
Perawatan untuk kanker penis bervariasi tergantung pada stadium dan tingkat keparahan kanker.
Pilihan perawatan meliputi pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan terapi target. Pada kasus yang lebih awal, operasi konservatif dapat dilakukan untuk mengangkat tumor tanpa harus melakukan amputasi penis.
Namun, pada kasus yang lebih parah, mungkin diperlukan amputasi sebagian atau total penis.
Peningkatan kasus kanker penis di Brazil dan Thailand menjadi perhatian serius yang memerlukan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat.
Edukasi masyarakat tentang faktor risiko, gejala, dan pentingnya kebersihan serta vaksinasi HPV adalah langkah penting untuk mengurangi angka kejadian kanker penis.
Pemerintah dan institusi kesehatan di kedua negara perlu membangun kerja sama dalam meningkatkan kesadaran dan menyediakan fasilitas perawatan yang memadai bagi mereka yang terkena penyakit ini. [Ingot Simangunsong/***]