Segaris.co
Senin, 4 Agustus 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Info

“Suicidal Thought” dan Gen Z Indonesia

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
14 Juni 2024 | 07:32 WIB
in Info
ADVERTISEMENT

PEMATANGSIANTAR – SEGARIS.CO – DALAM beberapa tahun terakhir, pemikiran bunuh diri atau “suicidal thought” telah menjadi fenomena yang mengkhawatirkan di kalangan Gen Z Indonesia.

Generasi yang lahir antara tahun 1997 dan 2012 ini mengalami berbagai tantangan yang mempengaruhi kesehatan mental mereka.

Artikel ini akan mengeksplorasi apa itu suicidal thought, faktor-faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan pemikiran ini di kalangan Gen Z Indonesia, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini.

Apa itu Suicidal Thought?

Suicidal thought adalah pemikiran atau keinginan untuk mengakhiri hidup sendiri. Ini bisa berkisar dari pikiran yang sesekali tentang kematian hingga rencana yang rinci untuk bunuh diri.

Meski pun tidak semua yang mengalami suicidal thought akan mencoba bunuh diri, pemikiran ini adalah tanda serius dari tekanan psikologis yang membutuhkan perhatian segera.

9 Juli SIDANG PERTAMA Ruben Onsu gugat cerai Sarwendah Tan

Faktor-faktor yang Berkontribusi

Tekanan Akademis dan Karier

Gen Z di Indonesia seringkali menghadapi tekanan yang besar untuk sukses secara akademis dan karier.

Sistem pendidikan yang kompetitif dan harapan tinggi dari keluarga dapat menciptakan stres yang berlebihan.

Kegagalan atau ketakutan akan kegagalan sering kali mengakibatkan pemikiran negatif tentang diri sendiri.

Media Sosial dan Kesehatan Mental

Media sosial memainkan peran ganda dalam kehidupan Gen Z. Sementara platform ini bisa menjadi sumber dukungan sosial, mereka juga dapat memperburuk masalah kesehatan mental.

Perbandingan sosial, cyberbullying, dan tekanan untuk selalu tampil sempurna dapat meningkatkan rasa cemas dan depresi.

Isolasi Sosial

Pandemi COVID-19 telah memperparah perasaan isolasi di kalangan Gen Z. Pembatasan sosial, belajar dari rumah, dan kurangnya interaksi tatap muka membuat banyak dari mereka merasa terisolasi dan kesepian. Isolasi sosial ini sering kali menjadi pemicu utama bagi pemikiran bunuh diri.

Stigma Kesehatan Mental

Meskipun kesadaran akan kesehatan mental meningkat, stigma terhadap masalah ini masih kuat di Indonesia.

Banyak yang enggan mencari bantuan profesional karena takut dianggap lemah atau “gila”. Akibatnya, banyak yang menderita dalam diam dan tidak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.

Langkah-langkah untuk Mengatasi

Meningkatkan Kesadaran dan Edukasi

Program edukasi di sekolah dan komunitas dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental dan cara mengatasi suicidal thought.

informasi tentang layanan kesehatan mental dan bagaimana mencari bantuan adalah langkah penting.

Mendorong Komunikasi Terbuka

Membuka ruang bagi Gen Z untuk berbicara tentang perasaan dan pengalaman mereka tanpa takut dihakimi sangat penting.

Keluarga, teman, dan pendidik harus didorong untuk mendengarkan dan memberikan dukungan emosional.

Meningkatkan Akses ke Layanan Kesehatan Mental

Pemerintah dan organisasi non-pemerintah perlu bekerja sama untuk meningkatkan akses ke layanan kesehatan mental yang terjangkau dan berkualitas. Ini termasuk menyediakan lebih banyak layanan konseling, hotline krisis, dan program dukungan komunitas.

Mengurangi Stigma

Kampanye publik untuk mengurangi stigma seputar kesehatan mental dan suicidal thought dapat membantu mendorong lebih banyak orang untuk mencari bantuan.

Menceritakan kisah-kisah sukses dari mereka yang telah mengatasi masalah kesehatan mental dapat menjadi inspirasi dan memberikan harapan.

Pemikiran bunuh diri adalah masalah serius yang mengancam kesejahteraan Gen Z di Indonesia. Dengan memahami faktor-faktor yang berkontribusi dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini, kita dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih mendukung dan aman bagi generasi muda.

Kesadaran, komunikasi, akses ke layanan, dan upaya untuk mengurangi stigma adalah kunci untuk melawan krisis kesehatan mental ini. [Ingot Simangunsong/***]

Tags: Bunuh DiriGen ZIndonesiasegarisSegaris.co
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Info

Studi: Kumpul kebo lebih banyak terjadi di Wilayah Timur Indonesia

by Ingot Simangunsong
3 Februari 2025 | 10:31 WIB
0

FENOMENA hidup bersama tanpa ikatan pernikahan, atau yang dikenal dengan istilah kumpul kebo, semakin marak terjadi di Indonesia, termasuk di...

Read more
Info

Cornelia Agatha: Dari dunia seni hingga perjuangan pribadi

by Ingot Simangunsong
25 November 2024 | 11:32 WIB
0

JAKARTA -- SEGARIS.CO -- Cornelia Agatha Dahlia Maramis, S.H., M.H., lahir di Jakarta pada 11 Januari 1973, dikenal sebagai salah...

Read more
Info

Pelantikan DPC GRIB Jaya Pematangsiantar meriah meski diguyur hujan

by Ingot Simangunsong
18 November 2024 | 05:20 WIB
0

PEMATANGSIANTAR -- SEGARIS.CO -- DPC GRIB Jaya Kota Pematangsiantar resmi dilantik pada Minggu (17/11) siang di Lapangan Siantar Hotel, Pematangsiantar....

Read more
Info

Danau Toba bersinar di ajang Kejuaraan Dunia Jetski Aquabike, dimeriahkan artis ternama Indonesia

by Ingot Simangunsong
12 November 2024 | 14:21 WIB
0

SAMOSIR -- SEGARIS.CO -- Kejuaraan Dunia Aquabike Jetski yang berlangsung di Danau Toba, khususnya di Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, menjadi...

Read more
Info

Tim Bank Dunia tinjau progres proyek pengembangan pariwisata Samosir

by Ingot Simangunsong
1 November 2024 | 08:29 WIB
0

SAMOSIR -- SEGARIS.CO -- Pemerintah Kabupaten Samosir menyambut kehadiran Tim Misi Bank Dunia yang dipimpin Evi Hermisari dari Kementerian Pekerjaan...

Read more
Info

Kata-kata inspiratif menyambut keistimewaan bulan November

by Ingot Simangunsong
31 Oktober 2024 | 21:19 WIB
0

SEGARIS.CO -- BERIKUT adalah ulasan singkat mengenai bulan November, bulan kesebelas dalam kalender Masehi yang menandai hampir berakhirnya tahun. Bagi...

Read more

Berita Terbaru

News

Pemko Pematangsiantar hapus denda keterlambatan Pembayaran PBB-P2, berlaku hingga 30 September 2025

2 Agustus 2025 | 20:21 WIB
News

Menteri PKP dorong realisasi rumah bersubsidi, Bupati Samosir ajukan 500 unit

1 Agustus 2025 | 21:04 WIB
News

Wali Kota Pematangsiantar bahas pembangunan infrastruktur strategis bersama Wamen PU

1 Agustus 2025 | 08:56 WIB
News

Wabup Samosir pimpin rapat evaluasi Perda Pajak dan Retribusi Daerah serta Realisasi PAD 2024

1 Agustus 2025 | 08:43 WIB
News

Krisis air bersih melanda wilayah pegunungan Samosir, Pemkab salurkan bantuan ke desa terdampak

31 Juli 2025 | 18:42 WIB
News

DPRD dan Pemkab Samosir sepakati RPJMD 2025–2029, Bupati: Jadi peta jalan pembangunan 5 tahun

30 Juli 2025 | 13:14 WIB
News

Bupati Langkat hadiri Rakor Pengaturan Sumur Minyak Rakyat, tegaskan dukungan pada regulasi baru Kementerian ESDM

30 Juli 2025 | 07:50 WIB
News

Pemkot Pematangsiantar jajaki kerjasama internasional kelola sampah jadi energi

29 Juli 2025 | 19:23 WIB
News

BPK dan Komisi XI DPR RI gelar sosialisasi akuntabilitas dana desa di Samosir

29 Juli 2025 | 19:05 WIB
News

Pengurus Perbakin Pematangsiantar audiensi dengan Kapolres, bahas penertiban senapan PCP ilegal

29 Juli 2025 | 15:07 WIB
News

Kadishub Pematangsiantar tuduh oknum Polisi lakukan pemerasan, Kapolres membantah

29 Juli 2025 | 07:06 WIB
Buah Pikir

DARURAT KORUPSI: Presiden Prabowo diminta terbitkan Perppu Hukuman Mati Koruptor!

29 Juli 2025 | 06:11 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba